Oleh Hilma Mushoibirotuz Zulaiha
Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Suaramuda.com - Kesempatan mengikuti Program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu momen yang takkan terlupakan.
Beberapa orang mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai ditugaskan di SMP S Johan Sentosa, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. SMP sasaran yang ditugaskan kepada mahasiswa bernama SMP S Johan Sentosa.
Sekolah SMP ini berdiri pada tahun 2005 yang mana dahulunya sekolah ini adalah perumahan yang tidak terpakai lalu dibuat menjadi bangunan sekolah, dahulunya dikarenakan bangunan menjadi satu dengan sekolah dasar, SMP dan SD memiliki kepala sekolah yang sama. Ada beberapa masalah yang menyebabkan SD dan SMP dipisah dengan kepala sekolah yang berbeda, bangunan sekolah SMP terdiri dari 5 bangunan kelas dengan satu kantor beserta UKS, dan ruangan perpustakaan yang masih perlu pembenahan, ruang ibadah musola dan labor.
Bangunan kelas pada SMP S Johan Sentosa tidak mengalami perombakan sehingga ada beberapa kelas yang kondisi loteng kelasnya berlubang, lantai dalam kelas tidak berkeramik, kelas di SMP S Johan Sentosa banyak yang tidak memiliki listrik untuk bangunan tidak ada jendela kaca melaikan jendela dari jaring- jaring besi.
Kondisi bangunan perpustakaan, di SMP S Johan Sentosa kondisi perpustakaanya tergolong baik, hanya saja sebelum mahasiswa ditugaskan di sekolah tersebut, ruangan perpustakaan digunakan sebagai gudang penyimpanan berkas-berkas sekolah dan buku-buku yang ada juga belum di susun pada rak yang sudah tersedia.
Hal ini membuat mahasiswa tergerak untuk menjadikan ruangan tersebut berfungsi layaknya seperti perpustakaan pada umumnya. Mahasiswa membersihkan ruangan tersebut dan menyusun buku-buku pada rak yang tersedia, sehingga saat ini ruang perpustakaan sudah beroperasi sesuai fungsinya, bahkan untuk beberapa kegiatan juga dilaksanakan di perpustakaan, misalnya: kegiatan rutin membaca yasin dan muhaddaroh, kegiatan AKM kelas, ANBK, dan lain sebagainya. Saat ini ruang perpustakaan sekolah sudah baik dan bersih. Kondisi lingkungan Sekolah bersih dan rapi, karna setiap hari sekolah dibersihkan oleh para siswa dan penjaga sekolah. Di lingkungan sekolah juga banyak terdapat sawit di perkarangan sekolah, dan untuk taman di depan kelas ada namun tidak banyak sepeti di sekolah lainnya.
Program Kampus Mengajar Angkatan 4 dalam proses pembelajaran di SMPS Johan Sentosa telah sesuai dengan ketercapaian tujuan Program Kampus Mengajar Angkatan 4. Ketercapaian tujuan program baik dari segi penanaman empati dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan bermasyarakat di sekitarnya, mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, mengembangkan wawasan, karakter, dan soft skillsmahasiswa, mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.
Rencana kegiatan dan hasil pelaksanaan kegiatan telah selesai sesuai dengan yang telah direncanakan yaitu membantu guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, melakukan literasi dan numerasi, ekstrakulikuler pramuka. Selain itu, membawa perubahan bagi guru dan siswa dalam pembelajaran kearah yang lebih baik, memperbaiki karakter siswa dan meningkatkan minat belajar siswa, serta menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan untuk menanamkan sikap peduli dan cinta lingkungan bagi siswa.Hal ini, cukup signifikan berdampak positif bagi siswa, guru, dan sekolah khususnya SMPS Johan Sentosa.
Kegiatan pembelajaran luring sebelum adanya Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 jarang terlaksana dengan efektif. Pembelajaran cenderung satu arah dan berpusat pada guru dan sumber belajar yang kurang. Namun setelah adanya mahasiswa Kampus Mengajar, pembelajaran berangsur-angsur lebih efektif lagi. Menyikapi keterbatasan sumber belajar, mahasiswa menginisiasi ketika pembelajaran dilaksanakan metode yang digunakan adalah diskusi sehingga pembelajaran dapat berjalan dari dua arah yaitu siswa dan guru. Selama masa tugas mahasiswa Kampus Mengajar 4, guru-guru merasa terbantu dengan masuknya mahasiswa ke kelas.