BANGKINANG - Tak ingin menyia-nyiakan waktu luang yang dimilikinya selama menjalani pembinaan, wargabinaan Lapas Kelas IIA Bangkinang Kanwil Kemenkumham Riau mengisi kegiatannya dengan menghasilkan handycraft gantungan kunci, Rabu 28 September 2022.

Kreatifitas dari wargabinaan ini diperoleh melalui pelatihan yang dilaksanakan pihak Lapas Bangkinang yang bekerjasama dengan LPK Puspa Antariksa.

“Saat ini masih dalam tahapan belajar, jadi hasilnya masih standar. Namun, tentunya kami bersyukur diberi kesempatan untuk dilatih agar memiliki keterampilan dan kemampuan, khususnya dibidang handycraft ini,” terang Teguh, wargabinaan peserta pelatihan handycraft.

“Supaya mahir pastinya perlu pengulangan lagi ketika sudah kembali kekamar hunian. Ibarat pepatah bisa karna terbiasa, jadi kami tidak ingin mengecewakan petugas dan instruktur yang telah peduli kepada kami,” ungkapnya.

Kepala Lapas Bangkinang, Sutarno menjelaskan bahwa pihaknya mengadakan pelatihan Handycraft kepada wargabinaan, sebab handycraft ini memiliki nilai jual dan banyak diminati oleh penggemar seni.

“Pengerjaannya membutuhkan ketelitian untuk setiap detail karya seni yang akan dihasilkan. Jadi memiliki nilai jual yang tinggi dimata penggemar seni,” sebut Sutarno.

“Wargabinaan dilatih secara bertahap, yang mana kita mulai dari pembuatan gantungan kunci yang dirajut dan dihiasi sesuai dengan kreatifitas wargabinaan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, pihaknya tak akan berhenti berupaya melatih wargabinaan agar peka dan peduli serta mampu berkontribusi terhadap lingkungan masyarakat setelah bebas.

“Kita bekali pelatihan-pelatihan sesuai dengan minat dan bakatnya. Supaya timbul kesadaran untuk tidak menyia-nyiakan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Minimal, wargabinaan ini dapat percaya diri dan mampu berkontribusi terhadap masyarakat setelah bebas nantinya,” tuturnya.

Kalapas juga menyampaikan, wargabinaan pentolan Lapas Bangkinang harus mampu menunjukkan perubahan baik dari keperibadian maupun kemandirian.

“Dari seluruh pihak pasti punya harapan yang sama. Yakni, wargabinaan ini tidak mengulangi perbuatan masa lalunya. Sehingga, memiliki kehidupan sosial yang dapat diterima ditengah-tengah masyarakat. Apalagi jika memiliki kontribusi lebih dimasyarakat, tentunya kita semua akan berbangga hati,” tambahnya.(**)