PANGKALAN KERINCI - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mendorong karyawan dan keluarga untuk aktif dengan menjadi nasabah Bank Sampah di lingkungan Riau Kompleks, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Hal ini ditujukan agar pengelolaan sampah rumah tangga dapat dilakukan secara mandiri dan ramah lingkungan.


Melalui program Bank Sampah Andalan Lestari (BSAL), perusahaan bagian dari grup APRIL ini berupaya mencapai target Zero Waste pada tahun 2030. Program ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 17 tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah.


Mewakili Manajemen, HR Head RAPP, Willim mengatakan program Bank Sampah bertujuan untuk mengubah sampah menjadi berkah. 


"Manajemen menyambut baik inisiatif program ini dan semoga muncul kesadaran untuk semakin bertanggungjawab terhadap sampah sendiri. Semoga Bank Sampah Lestari Andalan menjadi kebanggaan kita semua" ujar Willim saat memberikan sambutan Launching Bank Sampah Andalan Lestari (6/10/2022) di Riau Kompleks.


Supervisor Waste Management Department, Eka Pravita Sari, menjelaskan salah satu mandat dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah bahwa setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan," ungkap Eka.


Direktur BSAL, Malayana menyampaikan visi misi Bank Sampah Andalan Lestari menjadi mitra yang profesional bagi warga Riau Kompleks dalam pengelolaan sampah rumah tangga.


"Kami memiliki target jangka pendek yaitu setidaknya 10 persen warga Riau Kompleks menjadi nasabah di 6 bulan pertama dan naik menjadi 80 persen di tahun ketiga" kata Malayana dengan optimis.


Bank Sampah Andalan Lestari juga mengupayakan digitalisasi program BSAL untuk memperluas jangkauan program dan memudahkan akses informasi bagi nasabah dan calon nasabah.


Program kerja BSAL meliputi sosialisasi kegiatan bank sampah, edukasi pengelolaan sampah dengan manajemen 3R (Reduce, Reuse, Recycle), rekrutmen nasabah hingga pemasaran produk-produk kreasi sampah.(**)