(Ketua dan Komisioner KPU Kampar berdiskusi dengan para wartawan mengenai pemilu bersih dan bermartabat)

BANGKINANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kampar menegaskan, akan melakukan skrining yang ketat pada ijazah calon bupati dan wakil bupati. Hal ini dilakukan agar tak ada calon yang sampai lolos maju dengan menggunakan ijazah palsu.

Menurut Komisioner KPU Bidang Teknis, Ahmad Dahlan, pihaknya akan menelusuri keaslian ijazah calon pada pilkada nanti hingga ke sekolah yang bersangkutan.

"Akan kita cek ke sekolah masing-masing calon. Benar tidak dia bersekolah di situ, kita cek data base-nya dan bukti dokumen lainnya," ujar Ahmad Dahlan kepada wartawan, Senin 29 November 2022.

Menurut Dahlan, KPU Kampar sudah memiliki divisi untuk melakukan tugas teknis tersebut. "Ada atau tidak pengaduan tetap akan kita cek satu per satu ke sekolahnya masing-masing. Sebab calon bupati dan wakilnya hanya beberapa orang saja," tuturnya.

Sementara untuk calon legislatif, KPU, sebut dia, hanya akan melakukan cek ke sekolah calon bila ada pengaduan soal dugaan ketidakabsahan ijazah calon yang digunakannya mendaftar di KPU.

"Kalau ijazah calon legislatif akan kita telisik sampai ke sekolah bila ada pengaduan dari masyarakat saja, yang meragukan ijazah seorang caleg. Sebab kan caleg ini banyak, kalau kita cek semua tak cukup personil dan waktu," terang Dahlan.

Untuk itu, Dahlan meminta masukan masyarakat bila memiliki informasi mengenai ijazah para bakal caleg. Masukan informasi dari masyarakat ini, kata Dahlan sangat membantu KPU dalam hal memastikan keaslian ijazah para calon legislatif pada pemilu 2024 mendatang.

Dahlan juga meminta partai politik benar-benar selektif dalam merekrut calon legislatif dan calon bupati maupun calon wakil bupati. Baik selektif melakukan skrining ijazah dan dokumen administrasi lainnya, termasuk harus selektif dalam hal memverifikasi rekam jejak, etika moral para calon.

"Kita harapkan teman-teman di parpol juga melakukan skrining baik itu, ijazah, dokumen administrasi lainnya. Termasuk selektif dalam menjaring calon yang baik secara etika dan moral," harap Dahlan.

Laporan: Nazaruddin