AIR TIRIS - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kampar, terus berupaya untuk meningkatkan pendidikan Kabupaten Kampar. Selain peningkatan SDM, Disdikpora juga berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. 

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kampar, H. Aidil, didampingi Perencana Disdikpora Kabupaten Kampar, Dalimi, Senin 5 Desember 2022 saat meninjau kondisi SD 001 Air Tiris Kecamatan Kampar kepada wartawan mengatakan, bahwa Disdikpora Kampar berkomitmen penuh dalam memajukan pendidikan Kabupaten Kampar. Selain meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Disdikpora juga berupaya untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.

Kata dia, untuk tahun 2023, selain membangun dengan dana APBD Kabupaten Kampar, kita juga berupaya memperjuangkan dana dari pusat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan stakeholder yang ada, terutama kekuatan anggota Komisi V DPR RI, Ustadz DR. H. Syahrul Aidi Ma'azat, yang merupakan putra asli Kabupaten Kampar. 

"Alhamdulillah, melalui kegiatan aspirasi Komisi V DPR RI, ustadz Syahrul Aidil Ma'azat, pada tahun 2023, kita mendapatkan anggaran untuk kegiatan pembangunan rehabilitasi dan renovasi sekolah untuk tingkat kerusakan berat melalui dana dari Kementerian PUPR RI," ungkap Aidil.

Kegiatan rehabilitasi dan renovasi sekolah melalui dana Kementerian PUPR RI tahun 2023, "kita akan mendapatkan untuk pembangunan  4 (empat) sekolah. Seluruh sekolah tersebut sudah ditinjau oleh Konsultan Kementerian PUPR RI. Diantaranya SD001 Air Tiris Kecamatan Kampar, SD 025 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar, SD 005 Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja, dan SD 004 Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu," jelas Aidil.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD 001 Air Tiris Kecamatan Kampar, Daslaini, kepada wartawan mengaku bersyukur dan berterima kasih akan dibangun dan rehabnya SD 001 Air Tiris yang dipimpinnya. "Alhamdulillah, kami sangat bangga dan bahagia dengan rencana pembangunan sekolah kami ini," ujarnya.

Lanjut Daslaini, bahwa pembangunan dan rehab sekolah ini sudah lama kami harapkan. Mengingat kondisi sekolah kami sudah tua dan mengkuatirkan. Selain dinding dan pondasinya rusak, sudah banyak plafonnya yang lapuk. "Kami kuatir kalau sekolah ini runtuh, saat kami sedang melakukan proses belajar dan mengajar. Karena sekolah kami ini merupakan sekolah yang tua. Dibangun sekitar tahun 80 - 90an," jelas Daslaini.

Daslaini juga mengaku, bahwa tim konsultan dari Kementerian PUPR sudah meninjau kondisi sekolah. "Kami berharap pembangunan dan rehab sekolah tersebut cepat dilaksanakan. Sehingga dapat kami manfaatkan sebagaimana mestinya," imbuhnya.