Laporan: HARISEP ARNO PUTRA

BANGKINANG - Gubernur Riau, Drs Syamsuar yang diwakili Staf Ahli Gubernur Riau Bidang Pemerintahan, Hukum dan SDM Yurnalis Basri menyatakan Komit dalam penurunan angka stunting Di Provinsi Riau.

Hal itu ditegaskan Gubri yang diwakili Yurnalis dalam sambutannya di hadapan Kemenko PMK RI di kampus Universitas Pahlawan, Rabu 7 Desember 2022.

Kata Yurnalis, banyaknya tokoh-tokoh inspiratif yang berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia sehat dan bersih dalam hal ini tentunya Gerakan Indonesia bersih haruslah kita jadikan sebagai kebudayaan bangsa, Gerakan Indonesia bersih akan terwujud bila digerakkan secara bersama-sama dan peranan aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam menunjang perilaku hidup bersih dan sehat.

Saat ini percepatan penurunan dan pencegahan stunting menjadi program prioritas nasional di mana berdasarkan hasil studi gizi Indonesia tahun 2021 sebesar 22,3 Persen berada di bawah capaian nasional 24,4 persen dan berada pada urutan ke-10 terbawah secara nasional. namun masih berada di atas standar WHO. Presiden Republik Indonesia mentargetkan angka stunting harus turun menjadi 14 Persen di tahun 2024.

sehingga Pemerintah Provinsi Riau menjadikan penurunan preferensi stunting sebagai salah satu indikator kinerja kepala daerah dalam RPJMD Provinsi Riau tahun 2019-2024 dengan target tahun 2024 sebesar 14 persen.

Kata dia, upaya pencegahan Stunting membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan intervensi baik secara spesifik yang berbasis kesehatan maupun intervensi sensitif yang berbasis non kesehatan pada lokasi dan kelompok sasaran prioritas untuk mencapai keterpaduan integrasi tersebut diperlukan penjelasan perencanaan penganggaran, pelaksanaan pemantauan dan pengendalian lintas, kegiatan lintas sektoral serta antar tingkatan pemerintah,masyarakat dan dunia usaha.

Kata dia, Pemerintah saat ini sangat serius dalam hal pencegahan dan penurunan stunting adapun program yang kami lakukan yaitu perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terkonvergen dengan program pengentasan kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrem dan program peningkatan indeks Desa.

membangun yang semuanya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, beberapa program cash program yang kita lakukan dalam penanggulangan standing diantaranya program keuangan. program bantuan khusus dana desa yang salah satu fokusnya diperuntukkan untuk peningkatan operasional posyandu. anggaran untuk pengentasan kemiskinan rumah layak huni, program bantuan jaminan kesehatan, dunia kampus dalam pemberdayaan mahasiswa dan dosen dalam pengertian KKN dan penelitian dengan tema pencegahan stunting dan berbagai program lainnya yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"kami berharap pertemuan ini akan ada komitmen bersama dari seluruh pihak terkait dalam rangka menyukseskan pencegahan stunting pasca pandemi di provinsi Riau," harap Yurnalis.

melalui kerjasama dari berbagai pihak terkait, "kami yakin akan dapat kita cegah dan target nasional akan dapat kita capai," ujarnya.