Foto : Dokter Umum RSI ORPEHA Tulungagung, dr. Karina Rahmawati

Suaramuda.com - Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi wanita. Dalam 1 jam, 2 wanita meninggal diakibatkan kanker serviks.

Pada tahun 2020, diperkirakan 604.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia, bahkan sekitar 342.000 wanita meninggal akibat penyakit tersebut.

Dokter Umum RSI ORPEHA Tulungagung dr. Karina Rahmawati mengatakan, kanker serviks atau kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada serviks (leher rahim) yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke vagina.Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus), virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, namun yang paling fatal akibatnya adalah HPV tipe 16 dan 18.

" Faktor resiko terjadinya kanker serviks diantaranya hubungan seksual di usia muda (<16th), angka paritas yang tinggi (sering melahirkan), berhubungan seksual dengan multipartner, penyakit radang panggul yang tidak diobati, merokok, riwayat keluarga dengan kanker serviks ,penyakit menular seksual yang tidak diobati dan wanita yang tidak pernah mendapatkan vaksin HPV," ucap Karina pada Suara Muda.Com, Sabtu (19/8/2023).

Gejala Kanker Serviks pada tahapan prakanker sering tidak ditemukan gejala. Bila telah menjadi kanker invasif, gejala yang paling umum adalah keputihan berlebihan yang terus menerus dan berbau , perdarahan saat berhubungan seksual, nyeri saat berhubungan seksual, perdarahan diluar siklus menstruasi, perdarahan setelah menopous, nyeri disekitar panggul dan penurunan berat badan.

Kanker serviks masih menjadi momok wanita. Maka dari itu bagaimana cara mendeteksi kanker Serviks sebelum terjadinya kanker serviks, terlebih dulu prakanker atau perubahan jaringan dari normal menuju tidak normal, yang kemudian akan menjadi kanker serviks bila tidak dilakukan pengobatan. 

Proses terkena infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks perlu waktu sekitar 3 – 17 tahun. Jadi, sebenarnya sangat bisa dicegah, karena tidak langsung terinfeksi secara persisten. 

Saat ini pemerintah sedang gencar mencanangkan perluasan vaksin HPV gratis untuk anak kelas 5 dan 6 SD. Perlunya pencegahan primer kanker serviks dimasa datang dengan vaksin HPV. 

Vaksin HPV sangat baik diberikan pada wanita yang belum pernah berhubungan seksual karena efektifitasnya tinggi. Namun pada wanita yang sudah aktif berhubungan seksual vaksin HPV tetap dapat diberikan namun harus dilakukan deteksi dini kanker serviks terlebih dahulu dengan pap smear, iva test atau HPV DNA.

Pencegahan sekunder Kanker serviks dengan pemeriksaan iva test, pap smear atau HPV DNA. Idealnya setiap wanita yang sudah pernah berhubungan seksual rutin melakukan papsmear tiga tahun sekali.(Indh).