Foto : Berbincang bincang tentang Kesehatan Mental bersama Kader Posbindu Dinas Kesehatan.
 
Suaramuda.com - Pembahasan tentang Psikologi atau Mental dan Kejiwaan sangatlah luas. Aktivitas seksual merupakan hal lumrah, manusiawi karena dorongan seksual aktif di fase pubertas. 

Psikolog Kabupaten Tulungagung Ifada Nur Rohmaniah, M.Psi mengatakan, aktivitas seksual wajarnya dan benarnya di lakukan pada pasangan suami istri dalam pernihahan Agama dan Negara yang Syah. 

Namun kata Ifada, fenomena yang terjadi Hubungan Seksual atau Aktivitas Seksual terjadi pada Remaja yang belum menikah, bahkan pada orang Dewasa yang sudah menikah namun masih memiliki Relasi Seksual di luar pasangan resmi.

LanjutDorongan seks yang berlebihan baik pada pria ataupun wanita bisa terjadi pada remaja akhir atau dewasa awal . Kompulsif atas perilaku seksual sebenarnya masuk dalam kategori gangguan impulsif (bertindak tanpa berpikir Panjang )," bahkan yang banyak terjadi saat ini " mengumbar syahwat di media sosial " tergolong pribadi impulsif", imbuhnya.

Dia menyebut, hasrat seksual merupakan dorongan seksual yang perlu di kelola bilamana aktivitas seksual menjadi fokus utama. Peran orang tua yang kurang hangat bisa menjadi dampak extreme atas kondisi sekarang ini.

Dengan begitu, kecanduan seks atau aktivitas seks menjadi candu, ditandai dengan aktivitas seksual yang terus menerus dilakukan meskipun kegiatan itu menimbulkan kerugian. Seringkali aktivitas seks berulang , tapi itu tak mendatangkan kenikmatan, hal ini masuk dalam gangguan kesehatan mental . 

Masih lanjut Ifada, ketika seseorang yang mengalami sadar akan kondisi, bisa melakukan konsultasi pada Psikolog dan treatment medis oleh psikiater sehingga penanganan lebih komprehensif. Juka yang bersangkutan tidak menyadari setidaknya keluarga atau orang terdekat bisa mengambil sikap untuk melakukan bantuan profesional. 

"Kecanduan seks atau seks menjadi candi ketika pikiran utama ter-fokus pada Keinginan dan harus di turuti untuk melakukan hubungan seksual (bahkan berganti ganti pasangan) perilaku tak terkontrol akan mengalami Gangguan kondisi Fisik, Mental selain itu untuk Perilaku Seks beresiko ( berganti pasangan ) bahaya yang meng-intai yaitu Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS", ungkap Ifada.

Efek domino yang perlu di waspadai atas ketidak seimbangan prioritas dan kemampuan kontrol diri akan mengganggu kondisi personal, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, dan area penting lainnya dalam kehidupan. (Indh).