Foto : Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Khairunnas Rajab, MAg (Tengah) Bersama Dr Anirudha Kharote, Peneliti pada Group Agrivoltaik Fraunhofer ISE dan Dr Kunaifi (Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, Peneliti pada Satya Institute for Sustainability UIN Suska Riau), Sesaat setelah Penandatanganan Letter of Intent di Freiburg, Jerman.

Suaramuda.com - Frankfurt, Jerman (05/11/2023)  Mengupas tuntas Jerman dengan segala keindahan, kemajuan, dan sejarah peradaban dunia yang dimilikinya, menarik dan layak untuk disampaikan. Hal ini karena sebagian sejarah kemajuan Ibu Pertiwi pun dimulai di sana. Tercatat dalam sejarah dunia, di bumi Jerman, di bawah cakrawala biru yang luas, seorang pionir terlahir, dengan mimpi yang megah. Seperti burung di awan, dia terbang tinggi dalam impiannya, BJ Habibie, namanya bersinar, bak cahaya di kejauhan.

Dalam dunia aerodinamika, dia menjadi penyair, pesawat terbang adalah puisinya, cinta sejati yang nyata. Ia menciptakan sayap, dalam bentuknya yang elegan, seperti karya seni di langit, pesawatnya melayang dengan anggun. Dengan tekun dan semangat yang tak tergoyahkan.

Ia merancang pesawat yang membawa mimpi ke langit tinggi.Inventor yang agung, Jerman tak lupa menyebut namanya, BJ Habibie, legenda yang menyinari sejarah dengan gemilang.

Guru Bangsa BJ Habibie, manusia yang mengesankan, ilmuan bijak yang tak terhingga dalam pandangannya. Bentuk fisiknya sederhana, layaknya orang Asia, namun IQ-nya, oleh Bangsa Jerman, diakui sebagai gemilang. Di balik wajahnya yang sederhana, tersembunyi pikiran cemerlang, mengukir prestasi dan inovasi, tak terhingga dalam jangkauannya. Dunia takjub pada bakatnya yang luar biasa, Habibie, namamu abadi dalam sejarah, manusia berjiwa merdeka.

Jerman, negara industri yang cemerlang, berdiri di garis depan, mengungguli negara-negara lain, dalam berbagai bidangnya yang penting. Ketika kita mengamati dengan seksama, melihat jauh ke masa lalu, begitu banyak produksi otomotif, dari negeri yang telah melalui perubahan besar. Negeri tembok raksasa, yang runtuh pada awal tahun 80-an, kembali bangkit dengan semangat, menjadi pemimpin yang tangguh. Mobil-mobil berkualitas, mengguncang pasar global dengan gagah, Jerman, dalam industri otomotif, menunjukkan kecemerlangan yang nyata.

Mereka merancang mesin yang bertenaga, desain yang elegan, kualitas dan keunggulan menjadi tanda khas yang terkenal. Sebuah cerita sukses, dalam dunia otomotif yang hebat, Jerman terus mengilhami dan memimpin, dalam keberhasilannya yang luar biasa. Industri otomotif hanya salah satu dari banyak bidang produksi yang membanggakan Jerman. 

Di tengah pesatnya perkembangan industri energi terbarukan, kawasan Freiburg menjadi pusat riset terkemuka yang memimpin dalam bidang ini. Di sana, inovasi dalam energi terbarukan seperti panel surya dan energi angin menjadi ikon yang menginspirasi banyak dunia. Freiburg bukan hanya sekadar kota, tetapi juga tempat di mana ide-ide hijau berkembang pesat. Pusat risetnya telah menjadi contoh bagi dunia dalam upaya untuk menciptakan energi yang lebih berkelanjutan. Ini adalah tonggak penting dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan, dan Jerman terus menunjukkan komitmennya untuk memimpin dalam hal ini.

Institut Fraunhofer ISE, pusat riset terkemuka dalam Sistem Energi Surya, telah berhasil menghasilkan inovasi dalam pengembangan panel surya yang berdampak besar pada pemenuhan kebutuhan listrik global. Bahkan beberapa hasil riset mereka telah diproduksi di berbagai negara dengan izin hak cipta yang relevan, menunjukkan dampak positif yang lebih luas. Walaupun banyak lembaga ilmiah dan universitas berusaha berkolaborasi dengan mereka, Fraunhofer ISE sangat selektif dalam memilih mitra kerja sama, dengan tujuan memastikan bahwa setiap kemitraan memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan teknologi energi surya. Keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi upaya global dalam memajukan teknologi hijau yang berkelanjutan.

Prof Dr Khairunnas Rajab MAg, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau), melalui Dr Kunaifi, seorang dosen di Fakultas Sains dan Teknologi dan peneliti di Satya Institute for Sustainability UIN Suska Riau, telah berhasil menjajaki kolaborasi yang signifikan dengan Fraunhofer ISE. Dalam pernyataannya, Prof Khairunnas Rajab menyambut kesepakatan ini dengan gembira dan mengonfirmasi penandatanganan Letter of Intent (LoI) sebagai tonggak penting dalam upaya kolaborasi dalam penelitian dan inovasi di bidang energi surya. 

Tentu, karakteristik yang unik adalah hal yang mendefinisikan sebuah universitas. UIN Suska Riau menonjol dengan karakteristiknya yang istimewa, yaitu fokus pada energi matahari melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Hal ini diungkapkan dengan jelas oleh Rektor UIN Suska Riau tersebut. Pencapaian ini menegaskan komitmen UIN Sultan Syarif Kasim Riau dalam mengambil peran penting dalam pemanfaatan energi terbarukan, khususnya dari sumber matahari.

“Kita bangga mendapatkan kesempatan dimaksud untuk melestarikan kemajuan yang lebih spesifik yaitu energi matahari menjadi energi terbarukan,” ujar Prof Khairunnas Rajab. Pernyataan yang sangat penting dari Rektor UIN Suska Riau.

“Jika pemerintah bisa memanfaatkan gagasan ini sebagai peluang, maka itu memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat pedesaan yang memerlukan pasokan listrik sekaligus berkecimpung dalam sektor pertanian dan peternakan melalui konsep agrivoltaik, akan menjadi langkah yang kuat dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan dimasa mendatang,"sebutnya.

Indonesia, sebagai negara agraris, memiliki peran yang sangat signifikan dalam mencapai ketahanan pangan dan listrik dunia. “Dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kita dapat melihat masa depan yang cerah dan berkelanjutan, di mana pertanian dan penyediaan energi listrik saling mendukung, sehingga dapat memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ujar Rektor UIN Suska Riau. (SADARMAN).