Foto : Nelayan  Popoh memilih memperbaiki jaring saat gelombang tinggi.

Suaramuda.com - Pos Pengamat (Posmat) TNI AL Popoh Tulungagung tengah mengingatkan nelayan pesisir selatan sementara waktu tidak melaut, hal ini karena kuatnya pusaran angin dan gelombang tinggi.

Fenomena pasang pada tanggal 20 sampai dengan 25 Juni 2024 sebagai siklus fase bulan purnama (full Moon) dapat mencapai ketinggian pasang 130 centimeter sampai 160 centimeter wilayah pesisir.

Komandan Pos TNI AL Popoh Letda Laut ( P) Agung Utomo melalui Babinpotmar Serma Mes Budiyono mengatakan, saat ini cuaca buruk terjadi di laut selatan terutama di wilayah popoh, gelombang tinggi, angin kencang , terjadi hujan, rawan menyebabkan kecelakaan dan membahayakan keselamatan jiwa para nelayan.

"Kami mengimbau kepada para nelayan, terutama prahu prahu yang akan melaksanakan kegiatan di tengah laut agar berhenti hingga beberapa hari kedepan," ucap Budiyono, Senin (24/6/2024).

Kesadaran nelayan merasa takut melaut, sebap selain gelombang tinggi mencapai 2 sampai 4 meter di wilayah samudra Hindia, dan arus laut yang cukup deras menjadi alasan mereka untuk tidak melaut demi menjaga keselamatan.

"Air laut yang lagi tidak bersahabat, berdampak pada aktifitas, para nelayan memilih libur melaut, dan menggunakan waktunya memperbaiki jaring ,dan juga perbaikan alat alat kapal," sebutnya.

Lanjut Budiyono, tidak hanya nelayan saja, tapi perhatiannya kepada tempat tempat wisata yang menggunakan prahu wisata sementara dilarang beroperasi mengingat ombak pinggir laut cukup tinggi .

" informasi dari BMKG yang kami terima akan terjadi Rob tanggal 20 sampai 25 Juni 2024 dan ternyta yang terjadi di lapangan justru terjadi ombak besar dan angin," sebutnya.

Terpisah, salah satu nelayan Girang Kancil mengaku tiga hari terakhir ini tidak berani melaut, selain gelombang tinggi hingga 4 meter, memaksanya menahan diri untuk tidak ke tengah laut, namun demi menghidupi keluarga terpaksa mencari ikan di pinggir laut.(Indh).