Kepala Desa Karangrejo, Dwi Agus Prasetyo, memegang buah anggur hasil budidaya di lahan percontohan desa.
Suaramuda.com – Pemerintah Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, mulai menapaki langkah baru dengan mengembangkan budidaya anggur sebagai potensi unggulan desa. Upaya ini digagas langsung oleh Kepala Desa Dwi Agus Prasetyo, dengan tujuan menjadikan anggur sebagai sumber penghasilan warga sekaligus daya tarik wisata baru.
“Latar belakangnya, kami ingin menjadikan anggur sebagai sumber penghasilan warga. Dari data BPS, nilai impor anggur di Indonesia cukup tinggi. Maka kami dorong masyarakat menanam anggur lokal agar tidak tergantung pada impor,” ungkap Dwi Agus, Senin (3/11/2025).
Langkah awal dilakukan dengan menggandeng Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) untuk memberikan pelatihan budidaya kepada warga. Sebanyak 50 peserta dilatih teknik menanam, merawat, hingga membuahkan anggur dengan benar.
“Banyak warga sudah mencoba menanam, tapi karena belum paham tekniknya, hasilnya belum maksimal. Melalui pelatihan ini kami ingin mereka bisa berhasil,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan, peserta pelatihan mendapat bibit anggur gratis. Pemerintah desa juga membentuk kelompok penggiat anggur yang akan mendapat pendampingan rutin dari ASPAI setiap bulan, baik melalui kunjungan langsung maupun grup WhatsApp untuk konsultasi dan bimbingan lanjutan.
Beberapa pohon anggur yang ditanam di halaman balai desa sudah berbuah manis. “Warga jadi semangat. Mereka melihat sendiri hasilnya dan percaya kalau anggur bisa tumbuh baik di sini,” tambahnya.
Selain anggur, desa juga mengembangkan ketahanan pangan melalui peternakan kambing, sapi, dan ikan air tawar lewat BUMDes. Namun, anggur menjadi fokus baru karena punya nilai ekonomi dan potensi wisata.
“Kami ingin nanti setiap rumah di Karangrejo punya minimal satu pohon anggur. Selain mempercantik lingkungan, hasilnya bisa dinikmati sendiri atau dijual. Kalau berhasil, bisa jadi wisata petik buah anggur,” tutur Dwi Agus.
Saat ini, pemerintah desa telah menyiapkan greenhouse berisi 12 pohon anggur di lahan Minapolitan. Jenis yang ditanam antara lain Trans, Heliodor, dan Efres kategori table grape atau anggur konsumsi segar.
“Insya Allah, dalam satu tahun sudah bisa berbuah. Ini langkah awal menuju desa yang mandiri, produktif, dan bisa menjadi contoh bagi desa lain,” pungkasnya.(Ind).