Kantor BNNK Tulungagung, Pusat Pengendalian Upaya Pencegahan Narkotika di Wilayah Kabupaten.

Suaramuda.com – Menjelang tutup tahun, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung akan melakukan penguatan pengawasan secara senyap di berbagai titik rawan peredaran narkotika. Mulai dari toko penjual vape, tempat hiburan malam, hingga Terminal Gayatri, seluruhnya kini masuk dalam zona pengawasan ketat BNNK Tulungagung.

Langkah ini diambil setelah muncul berbagai modus baru dalam penyalahgunaan narkotika, termasuk temuan cairan vape mengandung narkotika di sejumlah daerah.

Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, S.Psi., M.M, menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan imbauan kepada seluruh toko vape di Tulungagung agar meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan terhadap produk yang dijual.

“Kami bergerak cepat. Pengawasan kami perluas, mulai dari toko vape hingga hiburan malam. Ini penting sebagai langkah antisipasi peredaran narkotika yang kini semakin variatif dan tersembunyi,” ujar Rose, Jumat (21/11/2025).

Memasuki November, BNNK Tulungagung mengintensifkan monitoring dan evaluasi terhadap berbagai program pencegahan yang telah berjalan sepanjang tahun. Program tersebut mencakup Pendidik Sebaya Anti Narkotika, Desa Bersinar, Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, hingga Advokasi Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba.

Selain itu, BNNK juga sedang mengukur dua indikator penting yaitu, Indeks Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (IKOTAN), dan Indeks Kawasan Rawan Narkoba (IKRN)

Keduanya diukur melalui kuesioner guna memetakan kerawanan secara lebih akurat di Tulungagung. “Meski bulan ini kami belum menggelar razia gabungan, pencegahan tetap menjadi core utama. Kami memperkuat ketahanan keluarga, remaja, dan masyarakat agar wilayah semakin tangguh terhadap ancaman narkoba,” jelas Rose.

Menghadapi arus libur Natal dan Tahun Baru, BNNK Tulungagung menyiapkan operasi deteksi dini di berbagai lokasi rawan. Tempat hiburan malam, kafe, kos-kosan, hingga Terminal Gayatri akan menjadi prioritas.

Operasi ini melibatkan kerja sama dengan Satlantas Polres Tulungagung, UPT Terminal Gayatri, dan Dinas Perhubungan.“Operasi dan razia itu sangat efektif. Tempat hiburan, terminal, stasiun, dan area kos adalah titik yang perlu disisir untuk menekan peredaran gelap narkoba,” tambah Rose.

Tak hanya menekan peredaran, BNNK Tulungagung juga terus mendorong pemberdayaan warga. Baru-baru ini, mereka mengadakan pelatihan decoupage bagi warga Desa Rejoagung yang merupakan Desa Bersinar. Langkah ini ditujukan untuk memperkuat ekonomi kreatif dan memberi aktivitas positif bagi masyarakat.

BNNK Tulungagung juga memperluas edukasi P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) ke lembaga-lembaga pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Edukasi ini penting untuk memperkuat ketahanan remaja dan generasi muda.

Di sisi lain, penegakan hukum juga menunjukkan perkembangan signifikan. Polres Tulungagung berhasil mengungkap 1,2 kilogram sabu pada Agustus 2025, salah satu pengungkapan terbesar di tahun ini. Temuan tersebut menjadi bukti bahwa jaringan peredaran narkotika di Tulungagung masih aktif memanfaatkan celah-celah tertentu.

Dengan strategi yang merangkum pengawasan senyap, deteksi dini, pemberdayaan masyarakat, hingga edukasi berkelanjutan, BNNK Tulungagung menegaskan komitmennya untuk menjaga wilayah tetap aman dan tanggap terhadap ancaman narkotika.

“Kami ingin memastikan Tulungagung siap menghadapi segala potensi peredaran narkoba, terutama menjelang Nataru,” tegas Rose.(Ind).