Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo dan Kepala Dispendukcapil Nina Hartini saat meluncurkan program Gerdu Kalimasada di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.

Suaramuda.com – Pemerintah Kabupaten Tulungagung secara resmi meluncurkan Gerdu Kalimasada (Gerakan Peduli Kawasan Lingkungan Masyarakat Sadar Adminduk Data Akurat) dalam acara yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Jumat (28/11/2025).

Program ini menjadi langkah strategis mendekatkan pelayanan administrasi kependudukan sekaligus memastikan data masyarakat tersaji secara akurat.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Tulungagung, Nina Hartini, SH., M.A.P., menjelaskan bahwa Gerdu Kalimasada hadir sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap pentingnya administrasi kependudukan yang benar dan mutakhir.

 “Tujuan dari Gerdu Kalimasada adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terkait urusan administrasi kependudukan. Kami memberikan berbagai jenis layanan dan fasilitasi langsung bagi warga yang membutuhkan dokumen kependudukan,” ujarnya.

Menurut Nina, data kependudukan yang akurat merupakan faktor strategis dalam perencanaan pembangunan daerah. Data yang tidak valid dapat berdampak pada salahnya penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, maupun layanan sosial.

 “Contohnya, data usia anak 0–5 tahun sangat menentukan penyediaan PAUD atau fasilitas pendidikan lainnya. Karena itu, data harus sesuai kondisi lapangan,” tambahnya.

Gerdu Kalimasada menyasar seluruh lapisan masyarakat dengan melibatkan RT, RW, pemerintah desa/kelurahan, hingga karang taruna. Kolaborasi ini diharapkan membuat masyarakat lebih aktif memperbarui datanya, seperti status perkawinan, pekerjaan, hingga pendidikan.

 “Kami berharap masyarakat sadar dan mandiri dalam memperbarui identitasnya. Semua stakeholder akan terlibat untuk memperkenalkan gerakan ini secara masif,” jelas Nina.

Dispendukcapil juga menyiapkan mekanisme layanan jemput bola sebagai bagian dari percepatan perekaman dan pembaruan data, terutama bagi warga di daerah yang sulit dijangkau.

“Kami akan memberikan sosialisasi dan bisa melakukan jemput bola. Tidak boleh ada warga yang tidak terdaftar atau tidak memiliki dokumen kependudukan,” tegasnya.

Program ini ditargetkan terus berjalan berkesinambungan dan dievaluasi secara berkala demi memastikan kualitas data dan kesinambungan pelayanan.

Terpisah, Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menegaskan bahwa peningkatan pelayanan harus dibarengi dengan komitmen anti-pungutan liar (pungli). Ia memastikan seluruh layanan administrasi kependudukan diberikan gratis tanpa syarat apa pun.

 “Semua pelayanan, dari desa, kecamatan, hingga Dispendukcapil, tidak boleh meminta atau menerima uang sepeser pun. Bila ada yang dimintai, laporkan langsung ke saya,” tegas Bupati.

Ia menjelaskan bahwa saat ini layanan adminduk tidak lagi terpusat di kantor Dispendukcapil. Sebanyak 271 desa/kelurahan serta 19 kecamatan kini sudah bisa melayani kebutuhan masyarakat seperti e-KTP, Kartu Keluarga, KIA, akta kelahiran, dan akta kematian semuanya gratis.

 “Layanan sudah kami dekatkan. Warga tidak perlu keluarkan biaya BBM atau transportasi. Cukup datang ke desa, semuanya sudah bisa dilayani,” ujarny

Bupati menegaskan bahwa seluruh masyarakat, baik yang tinggal di kota maupun desa, termasuk penyandang disabilitas, harus mendapatkan pelayanan yang sama.

 “Semua warga harus dilayani dengan arif dan bijak. Tulungagung sekarang tidak seperti dulu. Kami adalah pelayan masyarakat, dan pelayanan harus diberikan sepenuh hati,” katanya.

Dengan diluncurkannya Gerdu Kalimasada, Pemerintah Kabupaten Tulungagung berharap kualitas data kependudukan semakin akurat, layanan semakin mudah dijangkau, dan kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam memperbarui informasi kependudukannya. Program ini sekaligus memperkuat komitmen pemerintah menghadirkan pelayanan publik yang bebas pungli, transparan, dan dekat dengan warga. (Ind).