Berani, Ketua Mahasiswa Kampar Jakarta, Desak Gubernur Riau Minta Ini ke Presiden, Rakyat Menjerit !

RIAU - Larangan pemerintah untuk ekspor CPO rupanya sangat berdampak terhadap petani sawit ,karna pasca hal itu harga tandan buah sawit (TBS )anjlok 50 persen.

Sebagai produsen terbesar minyak sawit mentah (CPO) dunia, Indonesia menjadi satu-satunya harapan konsumen global termasuk Indonesia, untuk memenuhi peningkatan kebutuhan permintaan pasarnya.

Namun malah beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia melakukan kebijakan larangan ekspor CPO kelapa sawit sehingga membuat petani penghasil kelapa sawit menderita.

Hal ini disampaikan juga oleh Fathur aktivis Riau yang juga Ketua Mahasiswa Kampar Jakarta, ya banyak petani juga yang curhat kepada kita saat ini tentang masalah TBS kelapa sawit yang dinilai sangat rendahan dipasaran ,yang sebelumnya mencapai 4000 per kilo sekarang hanya 1200 per kilo.

"Sedangkan  harga pupuk cukup tinggi sehingga hal ini sangat berdampak bagi masyarakat Riau yang mana notabene nya mereka adalah petani kelapa sawit, bukan hanya itu saja bahkan banyak dari pabrik kelapa sawit yang tidak mau membeli TBS (T buah sawit) dengan alasan terlalu banyak stok," Ujar Fathur
 
Perlu diketahui juga memang Riau merupakan salah satu Provinsi penghasil kelapa sawit terbesar diindonesia yang mana juga masyarakat dari provinsi ini merupakan sumber penghasilan dari berkebun .
"Oleh sebab itu kami mendesak gubernur Riau untuk meminta kepada presiden Joko Widodo untuk mencabut kebijakan terkait larangan ekspor CPO ini karna kami menilai kebijakan ini merupakan kebijakan  yang menyakiti masyarakat khususnya Riau yang kita cintai ini ," Tegas Aktivis muda Fathur 

"Jika tuntutan kami tidak di akomodir kami akan melakukan aksi didepan istana negara meminta hal itu secara langsung kepada bapak presiden," ujar Fathur. (**)