KAMPAR - Cegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kabupaten Kampar, Beberkan Lima Strategi.

"Pengendalian Wabah Penyakit PMK, Survailance/ Investigasi, Pengawasan Lalulintas, KIE ( Komunikasi, Informadi dan Edukasi) kepada Masyarakat, Pengendalian Vektor dan Vaksinasi pada Ternak," kata Kepala Dinas Disbunnak Keswan Kampar Ir.H.Syahrizal melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunnak keswan Kampar, Drh. Deyus Herman.

Tindakan yang sudah kita Lakukan Melakukan Isolasi yang sakit dan di Obati secara Sistematis, melakkukan Sosialisasi kepada kades, Tokoh masyarakat, Pedagang, agar tidak memasukkan ternak dari Luar daerah, terutama dari daerah Wabah.

"Membuat Satgas Pengendalian Wabah PMK Tingkat Kabupaten dan Kecamatan, membuat posko Pengawasan Lalu lintas ternak di 4  pos dengan Melibatkan Pihak Kepolisian, Kodim, Dinas Perhubungan, Satpol PP BPBD, dan Dinas peternakan," Kata Drh. Deyus Herman, Jumat 17 Juni 2022.

"Ternak yang terinfeksi PMK hasil Laboratorium ada Tiga  Ekor di Kecamatan Tapung hulu," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunnak keswan Kampar Drh. Deyus Herman.

Waspada terhadap merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba, Pemerintah Kabupaten  Kampar mengaktifkan beberapa pos ternak yang masuk pada beberapa jalur ke Kabupaten Kampar.

Pendirian Pos diaktifkan selama 24 Jam. Pendirian Pos Ternak ini berada di Perbatasan Sumbar Riau di Kecamatan XIII Koto Kampar, Desa Silam Kecamatan Kuok, Kecamatan Tapung Hulu, Kecamatan Kampar Kiri dan kecamatan Tapung Hilir. (HAP)