Ketua Baznas Kabupaten Tulungagung, Drs. H. Suyadi,. M.M. (foto : suaramuda/Indh).

Suaramuda.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tulungagung terus memperkuat perannya dalam pengentasan kemiskinan melalui berbagai program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ketua Baznas Tulungagung, Drs. H. Suyadi, MM, menjelaskan bahwa sepanjang tahun berjalan, sektor pemberdayaan ekonomi menjadi fokus utama lembaganya.

“Salah satu program prioritas kami adalah bantuan modal usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan mencegah maraknya praktik rentenir,” ujar Suyadi. Ia menambahkan, program modal usaha dijalankan dalam beberapa tahap, menyesuaikan dengan kesiapan dan kapasitas para penerima manfaat.

Selain itu, Baznas juga menjalankan program Car Free Day (CFD) di Alun-alun Tulungagung dan UPZ Desa Besuki. Program ini berkolaborasi dengan asosiasi UMKM melalui mekanisme pemberian modal usaha kepada pelaku UMKM yang rutin berinfak setiap minggu. “Dari kegiatan ini, terkumpul infak sekitar Rp1,5 juta setiap minggu, yang kemudian dikelola untuk mendukung pelaku usaha kecil,” jelasnya.

Program berikutnya adalah “Sebatang Kara”, berupa bantuan hidup sebesar Rp300 ribu per bulan bagi fakir dhuafa yang hidup sendirian dan tidak memiliki kemampuan untuk bekerja. Bantuan ini menjadi wujud kepedulian Baznas terhadap kelompok paling rentan di masyarakat.

Di sektor pemberdayaan, Baznas Tulungagung juga menggulirkan program ternak kambing bagi kelompok fakir miskin binaan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Sedangkan melalui program “Z. Coffee”, Baznas memberikan pelatihan penyajian kopi berbagai varian agar para mustahik dapat memperoleh keterampilan baru dan membuka peluang usaha.

Dalam menjalankan strategi penghimpunan zakat, Baznas Tulungagung bersinergi dengan MUI, dinas terkait, serta ASN. Untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi, Baznas kini mengoperasikan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) — sebuah sistem digital yang mempermudah pengelolaan zakat secara terintegrasi, mulai dari pendataan, distribusi, hingga pelaporan.

“Melalui SIMBA, masyarakat dapat memantau penggunaan zakat secara terbuka. Ini bagian dari komitmen kami terhadap transparansi dan akuntabilitas,” ungkap Suyadi.

Kemitraan strategis juga dijalin dengan Pemerintah Daerah dan Kementerian Agama, guna memperkuat peran Baznas dalam menyalurkan zakat secara tepat sasaran.

Baznas Tulungagung aktif memanfaatkan media digital untuk publikasi kegiatan penghimpunan dan pendistribusian zakat melalui website, Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube. Setiap bulan, lembaga ini juga mengunggah infografik pengelolaan dana ZIS sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.

“Transparansi juga kami jaga melalui laporan triwulan yang dikirim ke UPZ-UPZ, Baznas Provinsi, hingga Baznas Pusat,” tutupnya. (Ind).