BANGKINANG KOTA - Penjabat Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol  hadiri Bulan Akshara Beriman ( Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan anak ) dalam rangka Pencegahan Stunting Di Kampar dengan memakai tanjak motif merah, di halaman Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kampar, Selasa, 28 Juni 2022.

Kamsol menjelaskan, Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak (Akshara) guna mewujudkan Kabupaten yang Bersih, Energik, Ideal dan Inklusif.

Dr. H. Kamsol juga mengatakan bahwa anak merupakan aset penting bagi sebuah keluarga yang diharapkan mempunyai andil  besar demi kemajuan dan kemakmuran bangsa pada masa yang akan datang. 

"Untuk itu diharapkan keluarga menjadi pendukung utama bagi terwujudnya anak Indonesia yang sehat dan bekualitas," ungkap Kamsol.

Dijelaskannya, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak bukan hanya harus diperhatikan ketika seorang anak itu telah lahir ke dunia, akan tetapi sudah harus diperhatikan dan sudah harus dipenuhi haknya mulai sejak adanya tanda kehamilan dan adanya janin di rahim seorang ibu sampai usia 18 tahun terutama anak usia 2 tahun atau hal ini lebih dikenal dengan 1000 Hari Kehidupan Pertama.

1000 Hari Pertama Kehidupan adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan 270 hari sampai dengan anak berusia 2 tahun 730 hari. Pada periode inilah organ-organ vital, seperti, otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang.

“1000 Hari Pertama Kehidupan juga merupakan periode emas karena pada periode ini terjadi perkembangan yang sangat cepat pada sel-sel otak dan pertumbuhan serabut-serabut saraf sehingga terbentuk jaringan saraf dan sel-sel otak yang kompleks," jelas Kamsol.

Sementara itu Ayah Forum Anak Kabupaten Kampar Drs. Yusri, mengatakan, dengan adanya Pencanangan Bulan Akshara Beriman, semua pihak mesti bergotong royong dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak menuju Kabupaten Kampar layak anak utama. 

Katanya, mengingat anak merupakan masa depan dan generasi penerus cita-cita bangsa, negara berkewajiban memenuhi hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya. 

"Pengembangan anak usia dini holistic integrasi terutama 1000 HPK, pengembangan anak usia dini terutama pada 1000 hari terutama kehidupan anak perlu dilaksanakan secara holistic dan terintegrasi," ungkap Yusri.

Dalam acara itu diungkapkan, ada 5 Pilar Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI). Yakni pendidikan, pemeriksaan pendidikan, PMT, koordinasi Posyandu serta deteksi tumbuh kembang anak dalam upaya memenuhi kebutuhan esensial anak. (**)