Foto: Ilustrasi internernet

BANGKINANG - Kepala Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Dedi Putra mengakui saat ini masih ada aktivitas tambang pasir ilegal di desanya yang nekat beroperasi di tengah situasi 'panas'.

Kata Dedi, pihaknya tidak bisa menghentikan usaha ilegal ini lantaran para penambang dia klaim melakukan aktivitas eksplorasi pasir di tanah milik pribadi mereka.

"Macam mana kita mau menghentikan, mereka menambang di tanah mereka sendiri," ujar Dedi Putra, Jumat (3/3/2023).

Kata Dedi, dari dua tambang ilegal yang ada di desanya, saat ini hanya tersisa satu tambang pasir saja yang beroperasi.

Dari informasi yang kami dapatkan dari warga setempat, walaupun penambang disebut Kades Dedi Putra melakukan eksplorasi di lahan milik sendiri, akan tetapi, pasir yang disedot adalah pasir di sungai yang notabene-nya milik umum.

"Tempat menampung pasir dan mesinnya memang di tanah dia, tapi pasir yang dia sedot pasir dari dalam sungai, Sungai Panisan, sungai itu kan milik umum, bukan milik pribadi orang per orang," ujar warga yang meminta identitasnya tidak dipublikasi. (Tim/Rls)