Foto : Umat Buddha melakukan Puja Bakti di Candi Sanggrahan peringatan Atthamipuja.

TULUNGAGUNG - Umat Buddha mengadakan upacara ritual Puja Bakti di pelataran Candi Sanggrahan di peringatan Attamipuja yang diselenggarakan setelah 7 hari perayaan hari Waisak, memperingati hari ke-8 setelah sang Buddha wafat. Minggu (11/6/2023)

Salah satu Vihara Buddha Loka Kabupaten Tulungagung melakukan Puja Bakti yang dihadiri Pembimbing Masyarkat Buddha (Pembimas) Provinsi Jawa Timur.

Pembina Bidang Ritual Vihara Buddha Loka Kabupaten Tulungagung Sugianto mengungkapkan, Umat Buddha Tulungagung melakukan perayaan Atthami Puja Waisak yaitu peringatan delapan hari setelah peringatan Tri Suci Waisak, dimana momen utamanya adalah memperingati saat Buddha dikremasi dan saat setelah jasatnya dikremasi, abu jenasahnya kita sebut dengan Relik itu dibagikan.

"Untuk tahun 2023 Umat Buddha Tulungagung melakukan kegiatannya di pelataran Candi Sanggrahan, "ini merupakan agenda ke dua dilaksanakan kegiatan Atthami puja di Candi Sanggrahan,"ucap Sugianto.

Tradisi dalam perayaan Atthami Puja berlokasi di Candi Sanggrahan Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, pesertanya lebih banyak dibanding tahun kemarin. Kegiatan keagamaan lebih khidmat, lantaran kenyamanan Candi Sanggrahan selesai dipugar mereka merasa suasana menyenangkan hati .

Dalam kesempatan tersebut Sugianto mengatakan, pada perayaan ini kita juga berbahagia karena ada kunjungan dari Pembimas Provinsi Jawa Timur ikut bergabung dalam kegiatan Atthami Puja", ujarnya.

Sebut dia, kegiatan Atthami Puja merupakan kegiatan intern, dan Umat Buddha pun masih belum banyak tau. "Kegiatan ini biasa dilaksanakan besar besaran di negara Budidhis, sedangkan kami yang di Indonesia sebagai warga minoritas belum banyak Vihara yang mengadakan,"ujarnya.

Sebelumnya, Umat Buddha Tulungagung, mulai tahun 2018 terus mengenalkan momen setiap tahunnya yakni 7 hari setelah Waisak terus diadakan Atthami Puja Bakti di Vihara atau di candi. Dengan harapan, ke depannya Umat Buddha lebih faham, lebih tau, baik itu secara ritualnya ataupun secara maknanya.

Penulis : Gusti Indah