Foto : warga yang memasang bendera bisa di hitung jari

Suaramuda.com - Memperingati peristiwa Gerakan 30 September Partai Kebangkitan munis Indonesia ( G 30S/ PKI) , banyak warga di Kabupaten Tulungagung tidak mengibarkan bendera nasional setengah tiang.

Masih banyak rumah warga, pertokoan dan sepanjang jalan protokol seperti jalan Igusti Ngurah Rai, Basuki Rachmat, MT Haryono, Achmad Yani, jalan Antasari, jalan Agus Salim KH, Adi Sucipto, Sultan Agung, jalan Kapten Kasihin, Hasannudin, jalan Sudirman, jalan MH Thamrin, WR.Supratman, Wahidin Sudiro Husodo, tidak mengibarkan bendera setengah tiang, bahkan mereka yang mengibarkan bisa dihitung jari. 

" Masyarakat sekarang sudah lupa dan mengabaikan terhadap tragedi berdarah yang peristiwanya nyata pemberontakan dengan mengkudeta pemerintah, namun kejadian itu dianggap peristiwa biasa, sehingga kurang peduli terhadap tragedi tersebut,"kata Ketua Veteran Kabupaten Tulungagung Kapten (Purn) Murdi.

" Komunis itu kejam, sekarang kondisi sejarah diputar balikkan, yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar , membuat masyarakat jadi rancu,"ujarnya.

Demikian pula sebaliknya, banyak warga tidak memasang bendera merah putih setengah tiang. " Tidak harus menyalahkan pemerintah, tapi dari kesadaran warga yang memiliki jiwa bela negara untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) yang sekarang ini mulai surut,"ucap Murdi.

Sebagai Veteran yang rela mengorbankan jiwa raga untuk NKRI, Kapten (purn) Murdi menyesalkan warga Tulungagung tidak banyak memasang bendera merah putih di rumahnya pada peristiwa 30 September ini.

Lanjut dia, minimnya kesadaran masyarakat untuk memasang bendera merah putih dianggap berkurangnya kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. 
 
"Kekawatiran bisa saja terjadi, apabila muncul bahaya laten komunis di Tulungagung, diharapkan peran pemerintah sangat penting dalam melakukan pencegahan radikalisme,"tutupnya.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Tulungagung Bambang Triono menuturkan, Hari ini seharusnya masyarakat sudah memasang bendera nasional setengah tiang guna memperingati peristiwa G30S/ PKI, dan besok mengibarkan bendera satu tiang penuh hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.

Kalau pun sekarang masyarakat belum mengibarkan bendera setengah tiang, padahal sudah dilakukan sosialisasi dan membuat edaran ke semua instansi, Pemkab, Kecamatan, kelurahan/ desa untuk memasang bendera setengah tiang.

Dikatakan Bambang, imbauan tersebut juga melalui pesan singkat ke telpon seluler, agar bisa menjadi contoh di masyarakat dengan mengibarkan bendera, jadi warga harus tau.

Disinggung terkait pembagian 10 juta bendera merah putih kepada masyarakat, merupakan momen bersama untuk menguatkan semangat kemerdekaan melalui pengibaran bendera merah putih di seluruh Indonesia, khususnya di Kabupaten Tulungagung, namun nyatanya banyak warga yang tidak mengibarkan bendera. (Indh)