Penulis : Xenalya Nabila Idul
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Suaramuda.com - Minuman berkafein merupakan salah satu jenis minuman yang ramai dikonsumsi remaja. Di kalangan remaja, kafein memiliki peran penting dalam meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
Mengonsumsi kafein dipercaya dapat memperkuat daya ingat jangka pendek, yang sangat krusial dalam proses belajar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein tidak hanya meningkatkan fokus, tetapi juga kesiapan individu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Remaja yang berstatus sebagai siswa maupun mahasiswa, sering mengonsumsi minuman yang mengandung kafein untuk meningkatkan konsentrasinya dalam belajar. Bagi sebagian remaja yang merasakan manfaat langsung dari mengonsumsi kafein, berpendapat bahwa mereka terbantu untuk tetap terjaga hingga larut malam dan meningkatnya kemampuan dalam menyerap informasi. Efek positif ini membuat mereka merasa lebih siap dan mampu menyelesaikan materi dengan baik. Namun, hal tersebut juga membuat mereka bergantung pada kafein.
Salah satu jenis minuman berkafein yang sering dikonsumsi oleh remaja yaitu kopi.
Kopi mengandung antioksidan yang dipercaya dapat mendukung fungsi kognitif dan memperbaiki jalur saraf yang terkait dengan memori. Kafein dipercaya memiliki fungsi sebagai stimulant. Tidak hanya itu, kafein dalam kopi juga berfungsi sebagai alat yang dapat membantu remaja dalam mencapai potensi akademis mereka Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal "Psychopharmacology," ditemukan bahwa kafein yang terdapat dalam kopi dapat meningkatkan perhatian dan kecepatan pemrosesan informasi. Hasil studi menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi kafein menunjukkan peningkatan performa dalam tugas-tugas kognitif dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya. Setelah mengonsumsi kafein, skor memori jangka pendek meningkat secara signifikan yang menunjukkan bahwa kafein dapat memperkuat fungsi memori kerja. Selain itu, kafein juga terbukti mempercepat pemrosesan informasi dan waktu reaksi, yang bermanfaat dalam situasi yang memerlukan pengambilan keputusan cepat.
Selain bermanfaat dalam memacu fungsi kognitif, mengonsumsi kafein juga memiliki dampak signifikan dalam memacu kreativitas, terutama di kalangan remaja yang sering membutuhkan stimulasi mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dapat meningkatkan kemampuan otak dalam memecahkan masalah kompleks dan memperkuat proses berpikir kreatif. Hal tersebut dikarenakan kafein bekerja dengan menghambat adenosin, neurotransmitter yang berperan dalam membuat kita merasa lelah dan mengantuk. Dengan mengurangi efek adenosin, kafein membantu meningkatkan kewaspadaan, fokus, dan konsentrasi, yang kemudian dapat merangsang kreativitas. Konsumsi kopi sekitar 340 ml per hari atau setara dengan 200 mg kafein terbukti bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan otak dalam memecahkan masalah.
Selain itu, efek positif dari kafein juga diperkuat oleh suasana atau ambience di sekitar kita, seperti di kedai kopi, yang dapat menciptakan lingkungan yang mendukung proses kreatif. Lingkungan seperti kedai kopi dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam memacu kreativitas remaja. Dengan berkembangnya kreativitas dan teknologi dari masyarakat Indonesia, munculnya kedai kopi di banyak area membuat remaja lebih memilih untuk melakukan kegiatan belajarnya di kedai kopi. Suasana yang nyaman dan santai, dengan pencahayaan lembut dan musik latar yang menenangkan, membantu remaja merasa lebih rileks dan terbuka untuk berpikir kreatif.
Kedai kopi juga berfungsi sebagai tempat berkumpul yang ideal untuk interaksi sosial, di mana pertukaran ide dan diskusi dengan teman-teman atau orang baru dapat membuka perspektif baru. Hal tersebut juga turut berperan dalam memicu dan meningkatkan kreativitas remaja. Rangsangan sensorik dari aroma kopi, suara mesin espresso, dan aktivitas di sekitar juga merangsang pikiran kreatif. Banyak remaja menggunakan kedai kopi sebagai ruang untuk belajar atau bekerja pada proyek kreatif, di mana akses ke Wi-Fi memungkinkan mereka melakukan riset atau kolaborasi online. Di samping itu, konsumsi kafein dalam kopi dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, memberikan dorongan energi yang diperlukan untuk berpikir kreatif. Waktu yang dihabiskan di kedai kopi juga memberi kesempatan bagi individu untuk merangsang pemikiran kreatif dengan cara yang positif. Dengan semua faktor ini, kedai kopi menjadi lebih dari sekadar tempat menikmati minuman, tetapi juga berfungsi sebagai ruang inspiratif bagi remaja untuk mengeksplorasi, memperkuat kognitif, dan mengembangkan kreativitas mereka.
Kafein memiliki banyak manfaat, tetapi penting untuk mengatur asupannya dengan bijak untuk menghindari efek samping yang merugikan, seperti kecemasan, gangguan tidur, dan ketergantungan. Sebagai remaja yang masih dalam proses pertumubuhan, penting untuk menetapkan batas harian mengonsumsi kafein, misalnya tidak lebih dari 400 mg, yang setara dengan sekitar empat cangkir kopi, serta memilih waktu yang tepat untuk mengonsumsinya, seperti di pagi hari atau sebelum aktivitas yang memerlukan konsentrasi, dan menghindari konsumsi kafein menjelang tidur untuk mencegah gangguan tidur. Selain itu, mengganti beberapa konsumsi kafein dengan alternatif yang lebih sehat air putih, dapat membantu menjaga hidrasi tanpa menambah asupan kafein yang berlebihan. Penting juga untuk mendengarkan reaksi tubuh terhadap kafein. Misalnya, jika merasa cemas, gelisah, atau sulit tidur setelah mengonsumsinya, alangkah baiknya mengurangi jumlah atau frekuensi konsumsi.
Mengatur asupan kafein dengan bijak tidak hanya membantu kita mendapatkan manfaatnya, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental dan emosional yang lebih baik. Hal ini sangat penting, terutama dalam konteks belajar, di mana konsentrasi dan fokus yang optimal diperlukan untuk mencapai hasil yang baik. Sebagai seorang remaja yang aktif dalam belajar, penting untuk menyadari bahwa kafein bukan merupakan satu-satunya cara untuk meningkatkan daya kerja otak. Mengatur pola tidur dan menerapkan gaya belajar yang baik juga penting untuk meningkatkan produktivitas dalam belajar.