Foto : Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Yuda Yanuar Hadi.
Suaramuda.com - Jumlah volume sampah di Kabupaten Tulungagung mencapai 120 ton perhari yang diangkut puluhan truk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan sisanya belum terkelola dengan baik.
Kepala Bidang pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung Yuda Yanuar Hadi mengatakan, sampah yang dihasilkan rata rata perhari yang masuk ke TPA mencapai 120 ton. "Jadi bisa naik bisa turun," Ujarnya.
" Sampah sampah ini masuknya dari wilayah perkotaan dan masing masing kecamatan seperti Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Boyolangu, dan Kecamatan Kauman," ucap Yuda saat di konfirmasi, Senin (27/5/2024).
Kata Yuda, Tahun 2024 pihaknya masih bisa melayani pengangkutan sampah yang tersebar di 48 desa dan kelurahan dari 271 desa di Kabupaten Tulungagung.
"Jadi, jika kita ambil prosentase masih di sekitar 20 persen. Untuk prosentase kita ambil secara perkotaan sudah diatas 95 persen untuk penanganan sampah yang sudah dikumpulkan dari TPS di angkut ke TPA. Namun kaldu kita mengambil sekala kabupaten masih di angka 22 persen," Sambungnya.
Dengan adanya pemulung menjadi sektor informal untuk pengurangan sampah dari bank yang masuk ke TPA. Lantaran, semakin banyak pemulung semakin banyak bank sampah.
"Demikian pula dengan sampah yang tidak tertangani juga memiliki nilai ekonomis atau residu akan menjadi limbah," imbuhnya.
Jumlah Tempat Pembuangan sampah (TPS) di Kota Tulungagun ada 48, kemudian TPS sekolah, pasar, perusahaan, dan hotel, yang sudah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup ada 130 TPS.
Untuk mengurangi volume sampah di TPA, Dinas Lingkungan Hidup menyiapkan langkah strategi membangun rumah kompos yang lokasinya berada di wilayah Ketanon. Menurutnya, dari teman teman penyapu banyak daun daun dan lain sebagainya selama ini belum bisa dimanfaatkan, mungkin setelah terbangunnya rumah kompos, mereka bisa memanfaatkan dan mengurangi beberapa persen sampah sampah tidak masuk ke TPA.
Salah satu penyumbang sampah tertinggi adalah di TPS Kelurahan Bago, Kecamatan Kota Tulungagung. Kemurahan yang banyak warganya berpengaruh mempengaruhi volume sampah bahkan tidak mencukupi tempat pembuangan sampah menjadi perhatian Dinas Lingkungan Hidup, maka dibutuhkan kontainer sebagai wadah penampungan sampun sementara. (Indh).