Pertemuan Pemerintah Desa Pulau Gadang Bersama Komisi III DPRD Provinsi Riau, Hj. Eva Yuliana dan Dinas PU Provinsi Riau.
Suaramuda.com - Ruas jalan penghubung antara Desa Silam dan Desa Pulau Gadang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, kini menjadi sorotan publik. Jalan yang menjadi urat nadi aktivitas masyarakat dari empat desa itu tercatat mengalami kerusakan berat di lebih dari 50 titik. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan dan telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa penanganan serius.
Kepala Desa Pulau Gadang, Syofian Majosati, mengungkapkan bahwa pihak desa telah berulang kali mengajukan proposal perbaikan ke berbagai pihak, mulai dari Pemkab Kampar, Pemprov Riau, hingga pemerintah pusat. Namun, semua upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.
"Sejak 2023 kami sudah menghadap Kadis PU Kabupaten Kampar, DPRD Kampar, Kadis PU Provinsi, DPRD Riau, bahkan menyampaikan langsung ke senator di Senayan. Namun hasilnya nihil, hanya tambal sulam seadanya menjelang Pemilu 2024," ujarnya.
Status Jalan Masih Simpang Siur
Menurut informasi yang diperoleh dari Pemprov Riau, status jalan tersebut telah dialihkan menjadi tanggung jawab Pemkab Kampar sejak tahun 2024, berdasarkan keputusan mantan Gubernur Riau, Syamsuar. Namun, hingga kini belum ada serah terima resmi dari pihak provinsi ke kabupaten.
Alasan utama Pemkab Kampar belum menerima peralihan status tersebut adalah karena kondisi jalan dinilai rusak berat dan membutuhkan biaya besar untuk perbaikan.
"Tiga hal administratif inilah yang menghambat perbaikan jalan. Padahal, ini bisa diselesaikan jika ada keberpihakan dan kebijakan nyata dari pemerintah," tambah Syofian.
Dilalui Ribuan Warga dan Pejabat Setiap Hari
Jalan ini merupakan akses utama bagi masyarakat dari empat desa: Desa Koto Mesjid, Desa Pulau Gadang, Desa Lubuk Agung, dan Desa Ranah Sungkai.
Bahkan, ruas ini juga kerap digunakan oleh warga dan pejabat dari Rokan Hulu yang menuju ke Pekanbaru melalui Tol XIII Koto Kampar – Pekanbaru.
Yang lebih ironis, dua desa yang berada di jalur ini – Desa Pulau Gadang dan Desa Koto Mesjid – merupakan desa unggulan dan percontohan tingkat kabupaten dan provinsi. Keduanya kerap menjadi lokasi kunjungan studi banding dari berbagai daerah di Indonesia serta kampus-kampus ternama.
"Jalan kami seperti desa terisolir, padahal hampir setiap bulan kami menerima kunjungan dari luar daerah. Ini sungguh memprihatinkan," ucap Syofian.
DPRD Riau Respon Serius, Tinjau Langsung ke Lokasi
Harapan mulai muncul ketika anggota Komisi III DPRD Provinsi Riau, Hj. Eva Yuliana, turun langsung meninjau kondisi jalan pada Sabtu, 4 September 2025, bersama Dinas PU Provinsi Riau.
Kunjungan tersebut diharapkan dapat menjadi pintu masuk agar perbaikan jalan segera dilakukan secara menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam sementara.
Harapan dan Seruan untuk Perhatian Serius
Di akhir pernyataannya, Kepala Desa Pulau Gadang menitipkan harapan besar kepada dua tokoh penting Riau, yakni Bapak Ahmad Yuzar dan Bapak Abdul Wahid, agar menjadikan isu ini sebagai prioritas pembangunan.
"Kami percaya beliau berdua sangat peduli terhadap pembangunan daerah. Semoga aspirasi kami ini menjadi perhatian bersama. Masyarakat sudah terlalu lama menderita akibat infrastruktur yang sangat memprihatinkan," pinta Syofian Majosati.