BANGKINANG - "Tak Menyerah Dengan Keadaan”, sepenggal kalimat itu menggambarkan buah kerja keras dari wargabinaan Lapas Kelas IIA Bangkinang Kanwil Kemenkumham Riau untuk senantiasa produktif meski ditengah keterbatasan ruang gerak akibat harus menjalani pidana dan pembinaan pada Lapas Bangkinang, Senin 26 Desember 2022.

Bermodalkan tekad yang kuat serta menerima arahan dan bimbingan dari Instruktur dan Petugas Lapas Bangkinang, 2 (dua) orang wargabinaan Lapas Bangkinang berhasil membudidayakan ayam potong broiler hingga memasuki masa panennya, Senin 26 Desember 2022.

Menurut data yang diterima, sebanyak 120 kg ayam potong siap untuk dipanen Hari ini. Panen ayam potong dari hasil budidaya wargabinaan ini ditargetkan hingga mencapai kurang lebih seberat 1 (satu) Ton.

“Proses panen kita lakukan secara bertahap, Hari ini sebanyak 120 kg guna memenuhi kebutuhan Dapur Lapas. Prinsipnya dari wargabinaan untuk wargabinaan, jadi mereka bisa merasakan keberhasilan hasil budidaya yang dilaksanakan oleh rekannya,” ujar Kepala Lapas Bangkinang, Mishabahuddin mengikuti proses panen ayam.
 
“Target panen mencapai hingga berat 1 (satu) Ton dari 600 ekor bibit ayam,” pungkasnya.
Mishbah turut menerangkan bahwa pihaknya terus berupaya membina wargabinaan agar menjadi pribadi yang unggul dan mandiri sehingga dapat siap serta diterima kembali pada lingkungan masyarakat.

“Upaya kami memberikan pelatihan dengan secara khusus mendatangkan instruktur yang sudah profesional dibidangnya adalah untuk mempersiapkan skill dan keterampilan wargabinaan agar dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,” sebutnya.

“Tak hanya dipersiapkan secara teori saja, wargabinaan ini juga kita siapkan wadah atau media untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapatinya dari Instruktur. Untuk itu kita siapkan kandang dan bibit ayam broiler sebanyak 600 ekor,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proses pembibitan hingga masa panen dari ayam broiler ini, memakan waktu kurang lebih 1 (satu) bulan, yang mana akan menghabiskan pakan sebanyak 36 karung dengan bobot masing-masing karung sebesar 50 Kg.

“Siklusnya terus berlanjut, pasca panen akan kita masukkan lagi bibit ayamnya. Ini untuk melatih wargabinaan terbiasa dengan pola berwirausaha dalam bidang peternakan ayam potong,” tutupnya.