JAKARTA – Indonesia sedang memasuki bonus demografi, dimana, usia produktif akan lebih banyak dari usia tidak produktif. Ini peluang sekaligus tantangan bagi generasi muda Indonesia kedepan.

Presiden Executive Generasi Emas Indonesia (Gesid) Viviana Hanifa mengatakan bahwa bonus demografi harus dijadikan momentum penting dalam mengakselarasi pembangunan secara nasional dengan memberikan akses lapangan kerja yang luas kepada generasi muda.

“2030 nanti, kita akan mendapat limpahan bonus demografi dengan usia produktif antara 15-65 tahun. Itu artinya, ada sekitar 64 usia produktif dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa,” ungkap Viviana kepada wartawan di gedung DPR MPR, Jakarta, Senin 8 Desember 2023.

“Ini berkah yang harus kita syukuri dengan tidak berdiam diri melainkan terus memaksimalkan segala potensi anak muda untuk mengisi post-post pembangunan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki,” ujar Viviana.

Kandidat Doktor di Universitas Brawijaya itu juga mencontohkan Jepang yang sukses mengelola bonus demografinya dengan baik sehingga bisa menghasilkan mobilitas penduduk dengan tingkat produksi yang tinggi yang membuat pendapatan perkapitanya pada tahun 2020 meroket tajam hampir 40 ribu dolar AS, berbeda dengan Indonesia yang hanya dikisaran 3.900 dolar AS.

Viviana juga menyinggung soal pentingnya dukungan pemerintah dalam mengsupport setiap gerakan yang diinisiasi oleh pemuda agar gagasan dan ide-ide genuine dari para pemuda bisa terimplementasi sehingga visi Indonesia emas 2045 dengan menjadikan Indonesia sebagai negara maju, dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar di dunia bisa terwujud.

M. Rifqinizamy Karsayuda selaku anggota DPR dari Komisi II pun menyambut baik kehadiran teman-teman Gesid di ruang kerjanya. Anggota DPR dari Fraksi PDIP ini mengaku siap memberi dukungan terhadap setiap anak muda yang memiliki pemikiran progresif untuk memajukan bangsa.

“Sebagai anggota DPR dan sebagai senior, saya akan mengsupport pikiran dan agenda teman-teman Gesid selama itu masih relevan dengan kepentingan bangsa dan negara, terutama yang berkaitan dengan kemajuan pemuda Indonesia,” tegas Rifqinizamy.

Politikus PDIP dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) itu juga berharap Gesid bisa menjadi trendsetter perubahan ditengah mengeringnya ide dan kreatifitas pemuda dalam mendorong perubahan di masyarakat.

“Gesid harus tampil maksimal dalam mengkonsolidasikan seluruh potensi anak muda agar pikiran-pikiran yang disampaikan tadi bisa terwadahi secara baik,” demikian harap Rifqinizamy.
(Sumber: mediaguna.com)