Foto: Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Demo di depan Pemkab Tulungagung.

TULUNGAGUNG - Demo Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di depan Pemkab Tulungagung mendesak pemerintah memperbaiki jalan rusak parah, berdampak pada aspek kehidupan masyarakat.

Aksi protes kedua kali ini sebagai tindak lanjut dari aksi unjuk rasa sebelumnya terkait perbaikan aspal berlubang melalui proses lelang, karena beberapa ruas jalan di Kabupaten Tulungagung rusak parah bikin geleng geleng kepala, dan alhasil sering jatuh korban jiwa.

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tulungagung Rohman Syai'in mengatakan, aksi yang dilakukan GMNI ini sebagai bentuk protes kecewa kepada Pemkab Tulungagung yang tak kunjung memperbaiki setidaknya menambal jalan berlobang. Hanya disebutkan janji janji akan memperbaiki.

Kata dia, Aksi demo dilakukan, karena jengkel mahasiswa kepada pemkab. Masih banyak ruas jalan di sejumlah desa sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan. 

"Bahkan jalan rusak rata-rata sudah tak beraspal. Bila hujan turun, jalan berlubang tergenang air kerap terjadi ada pengendara motor terperangkap ke dalam lubang mendapat kesulitan melajukan kendaraannya,"ujarnya.

Lantaran tak kunjung mendapat perhatian, merekapun turun ke lapangan untuk melakukan survey dan menyaksikan kondisi aspal bolong yang ada di Desa Mirigambar, Desa Doroampel, Desa Bendiljati Kulon Kecamatan Sumbergempol, Desa Sanggrahan, Desa Wajak Kidul Kecamatan Boyolangu, 

Selanjutnya, Desa Betak Kecamatan Kalidawir, Desa Selorejo, Desa Kalangan Kecamatan Ngunut, Desa Tugu Kecamatan Rejotangan, dan Desa Besole Kecamatan Besuki.

Lanjut Syai'in, sebentar lagi puasa, total potensi pergerakan masyarakat saat mudik akan mencapai 123, 8 juta orang menggunakan kendaraan pribadi dan ini mendominasi lonjakan lalu lintas. Belum lagi saat lebaran, jumlah pendatang dari luar kota yang akan berwisata ke Tulungagung jelas melonjak.

Dengan adanya aksi demo, Rohman berharap, Dinas PUPR segera merealisasikan keinginan masyarakat.

Setelah Mendengarkan keluhan mahasiswa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung Dwi Hari Subagyo angkat bicara, pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan di lokasi jalan rusak guna kenyamanan masyarakat. 

"Ini menjadi pekerjaan kami, kondisi seperti ini tentu memerlukan anggaran yang pelaksanaannya melalui proses lelang,"ungkapnya. (Indh)