Foto : Ketua Partai Golkar, Repol berbincang bersama kader soal persiapan menyongsong pemilu 2024 belum lama ini.

KAMPAR KIRI - Partai Golkar Kampar kini tengah bimbang menyongsong pemilu 2024. Pasalnya di Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Rantau Kampar Kiri, partai berlambang Beringin ini tidak akan lagi diwakili oleh Repol di DPRD tingkat kabupaten. Lantaran pada pemilu 2024 mendatang ayah empat anak itu akan mencoba peruntungan maju ke DPRD tingkat Provinsi Riau. Apakah Golkar akan mampu mengirim wakilnya dari Dapil 6 ini tanpa seorang Repol?

Kebimbangan itu disampaikan oleh Amri selaku yang menangani proses pencalegan di Partai Golkar. Diungkapkan oleh Amri, ada dua kebimbangan partai yang kini diketuai oleh Airlangga Hartarto itu terkait siapa suksesor Repol di Dapil 6 Rantau Kampar Kiri.

"Maka dari itu, Dapil 6 Rantau Kampar Kiri ini kita tangani khusus. Saya langsung yang dipercaya partai untuk menanganinya," ucap Amri pada wartawan saat dijumpai di gedung PWI Kampar, Jumat (23/3/2023).

Kebimbangan pertama, sebut Amri apakah akan ada sosok caleg yang mampu mengamankan kursi di Daerah Pemilihan Rantau Kampar Kiri atau Daerah Pemilihan 6 ini pasca ditinggal Repol yang naik tingkat ke level provinsi?

Tentu saja, sebagai partai besar dengan rekam jejak yang sangat panjang, partai ini, kata Amri, tidak akan melepaskan begitu saja kursi di Dapil 6 yang selama 20 tahun mampu diamankan oleh Repol.

Untuk itu, lanjut Amri, agar di Daerah Pemilihan 6 ini, Golkar tetap mampu bersaing dengan caleg partai lain dalam berebut kursi walau tanpa figur Repol, Dapil ini pun ditangani secara khusus. Khusus dari aspek figur-figur yang mencaleg, khusus pula dari aspek strategi yang akan ditempuh. 

Amri menuturkan, guna mengamankan kursi, Golkar pun sangat selektif dalam menjaring caleg. Caleg yang direkrut harus benar-benar orang yang siap lahir batin. Siap dari segi mental, siap dari segi financial dan tidak memiliki rekam jejak kurang baik di tengah kehidupan sosial.

Kebimbangan yang kedua menurut Amri, meski nantinya satu kursi mampu diamankan oleh Golkar di Dapil ini, apakah sosok caleg-nya mampu menandingi atau setidaknya mendekati kaliber seorang Repol dalam berjuang membela aspirasi masyarakat Rantau Kampar Kiri di Dewan Perwakilan Rakyat Kampar.

Meski dalam situasi bimbang, menurut Amri, Golkar tetap lah Golkar yang sudah terbiasa melewati situasi-situasi rumit sekalipun. Walaupun sedikit bimbang, pihaknya tetap optimis Dapil ini mampu mendapat satu kursi. Dan ia pun memastikan, wakil dari Dapil ini nantinya adalah figur yang benar-benar siap berjuang demi masyarakat Rantau Kampar Kiri seperti halnya yang telah dilakukan oleh Repol selama 20 tahun ke belakang.

Kata dia, sejumlah strategi telah disiapkan oleh partainya di Dapil ini. Hanya saja, strategi itu tak bisa dia ungkap seluruhnya saat ini ke media. Yang pasti kata Amri, formasi caleg Golkar di Dapil ini akan diisi figur-figur muda dengan ketokohan yang merata. Karena sosok figur yang merata, caleg partainya akan bekerja secara kolektif dalam mendulang suara. 6 caleg harus meraup suara secara bersama-sama, sama sama menjadi 'vote getter'. Karena strategi mengandalkan kekuatan figur tak bisa lagi diandalkan seperti sewaktu Repol masih mencaleg di Dapil ini.

Sekedar informasi, pada pemilu 2024 mendatang, dapil 6 yang meliputi Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kampar Kiri Tengah, Gunung Sahilan, Kampar Kiri serta Kecamatan Kampar Kiri Hulu akan sangat kompetitif serta ketat. Terutama persaingan akan terjadi antara partai NasDem, Demokrat, Gerindra, PPP dan Partai Golkar sendiri.

Sementara kuota perwakilan yang tersedia untuk Dapil ini hanya 6 kursi. Mampukah Partai Golkar bersaing mengamankan satu kursi dari Dapil 6 ini? Mari kita tunggu bersama.(NAZ)