PEKANBARU - Sekretariat DPRD Pekanbaru ikut melaksanakan Program stunting Pemko Pekanbaru. Dimana semua OPD diharuskan menjadi bapak asuh. Hingga saat ini, program ini pun telah berjalan dengan baik.
Pada Rabu (5/7/2023) petang, Sekretariat DPRD Pekanbaru menasbihkan diri menjadi bapak asuh untuk tiga anak stunting. Pemberian bantuan untuk tiga anak ini, langsung diberikan Sekretaris DPRD Pekanbaru Hambali Nanda Manurung, di aula Kantor Camat Tenayan Raya, Pekanbaru.
Bantuan yang diberikan berupa telur, susu formula, beras dan bahan makanan bergizi lainnya.
"Ya, kita sudah berikan bantuan kepada anak-anak yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Tenayan Raya, sebanyak 3 orang. Sebelumnya di Sukajadi, kita juga jadi bapak asuh untuk 2 orang anak. Sekarang totalnya 5 anak yang kita menjadi bapak asuhnya," kata Hambali kepada wartawan, usai pertemuan.
Dari data yang dimiliki Kecamatan Tenayan Raya, saat ini ada sekitar 52 anak yang mengalami gizi buruk. Hal ini disebabkan dari berbagai faktor, yakni faktor salah asuh dan juga faktor ekonomi.
Untuk mengatasi hal ini, Pemko Pekanbaru mewajibkan kepada seluruh OPD untuk menjadi bapak asuh bagi anak anak stunting di Kota Pekanbaru.
"Hari ini kita langsung menyerahkan bantuan untuk anak stunting di kecamatan Tenayan Raya. Bantuan ini setiap bulan akan kita berikan selama 6 bulan ke depan. Dari beberapa jenis makanan yang kita bantu, untuk susu formula kita berikan sesuai dengan permintaan orangtua anak," jelas Hambali.
Hambali menyampaikan juga, bahwa program stunting ini merupakan program dari pemerintah pusat, yang juga menjadi program utama Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Tujuannya semata-mata, untuk menurunkan angka stunting di Kota Bertuah ini.
Dengan kerja keras semua pihak sampai hari ini, tambah Hambali, ternyata program ini terbukti sudah menurunkan jumlah angka anak stunting di Kota Pekanbaru.
Contohnya di kecamatan Tenayan Raya, awalnya sebanyak 72 anak stunting. Namun hari ini sudah turun menjadi 52 kasus anak stunting. Program ini juga ternyata disambut antusias masyarakat.
Target dari pemerintah sendiri, tahun 2024 nanti, Indonesia akan bebas dari stunting.
"Mudah-mudahan program ini dapat berjalan sesuai dengan yang kita inginkan," harapnya. (Galeri)