Suaramuda.com - Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, penting untuk mengingatkan Pancasila sebagai ideologi negara. Isyu mengenai PKI yang kembali bangkit dengan gaya baru di Kabupaten Tulungagung bisa terjadi melalui budaya, ekonomi, terutama menyasar di kalangan anak muda.
Pengamat sejarah Nuryanto mengungkapkan, bahwa masuknya ancaman komunis gaya baru itu menggunakan cara baru untuk bisa menyusup ke berbagai lini baik di instansi pemerintah atau swasta.
Ditambahkan, keturunan atau simpatisan komunis yang menyusup ke instansi pemerintah itu tidak menutup kemungkinan ada.
Berbicara tentang paham komunis menurutnya, tidak akan pernah mati. Suatu saat mereka akan muncul membela orang tuanya yang terlibat pernah dihakimi dan sekarang anak cucunya tidak terima. Komunis gaya baru mencoba merusak pikiran generasi generasi muda yang tidak faham sejarah.
Kondisi masyarakat seperti ini sudah kelihatan," contohnya memutar balikkan sejarah, mengadu domba, mengintimidasi, menghasut, melawan pemerintah, bahkan melawan aparat yang melaksanakan dinas, itulah salah satu ciri ciri komunis gaya baru," ucap Nuryanto kepada suaramuda, Minggu (1/9/2023).
Perbincangan mengenai tidak adanya pelajaran sejarah di sekolah setelah Reformasi pendidikan bermaksud agar generasi muda tidak tau peristiwa kekejaman PKI di masa silam. Terlebih pelajaran PMP yang ditiadakan, sangat berpengaruh terhadap moral anak anak yakni etika sopan santun.
Untuk itu, Pancasila harus ditanamkan kepada para generasi remaja agar mereka memahami dan menghayati serta memiliki ketahanan pribadi yang berpancasila. Nilai nilai Pancasila menjadi kunci untuk mencegah perpecahan dan mempertahankan persatuan Indonesia.
Nuryanto menyoroti, Peringatan hari kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023, terkait pengibaran bendera merah putih kurang mendapat simpati dari masyarakat, terbukti sepinya warga memasang bendera. Itulah fenomena masyarakat yang kurang memiliki rasa nasionalis sebagai warga negara Indonesia sudah mulai terkikis.
Setiap ada hari besar tiap instansi atau desa setidaknya menghimbau kepada warga untuk memasang bendera. Karena momen nasional menuntut kesadaran masyarakat tanpa di suruh pun mereka sudah tau. Melihat kondisi seperti itu pentingnya penyadaran dan antisipasi.
Menanggapi pernyataan itu, dia berharap generasi muda menolak kebangkitan PKI di wilayah Tulungagung dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan serta mengamalkan Pancasila dan menjadikan sejarah kelam tahun 1965 sebagai pembelajaran agar tidak terjadi lagi di masa mendatang. (Indh)