Kasatlantas Polres Kampar, AKP Vino Lestari, (foto internet).

Suaramuda.com - Kemacetan parah terjadi di sepanjang jalan yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, tepatnya di dekat Tugu Batas Sumbar- Riau.

Pantauan suaramuda Titik kemacetan ini disebabkan oleh proyek betonisasi jalan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, saat ini diberlakukan sistem buka tutup yang membuat arus lalu lintas terhambat, terutama pada jam-jam sibuk.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Kampar, AKP Vino Lestari menegaskan bahwa dirinya sudah identifikasi kemacetan itu ada di tugu batas, memang kalau kita lihat secara kasat mata posisi di riau sebelum tugu batas. jadi orang banyak berfikiran itu masih masuk wilayah kampar, tapi kami sudah koordinasi ternyata itu masuk wilayah lima puluh kota. 

Ia menyebut kemacetan itu terjadi karena dititik tersebut ada perbaikan jalan. jadi disana sistem buka tutup. namun pantauan kami beberapa hari terakhir ini memang tidak ada personil dari polres lima puluh kota yang ada disana sehingga pengaturan dilakukan oleh masyarakat setempat.

Meskipun bukan wilayah Kampar, kata Vino, dirinya tetap punya inisiatif mau tidak mau kami yang turun ketitik tersebut untuk pengaturan disitu. 

"kami sudah koordinasi dengan polres lima puluh kota untuk berkenan untuk penugasan personil disitu. biar kami fokus di jalan amblas kilometer 106 Desa Tanjung Alai, cuman mungkin belum terealisasi dengan baik sehingga kami mau tidak mau dari kemaren sudah tiga hari yang ngatur disitu," ungkap Vino.

"maka agak kewalahan juga kita ngatur disitu karna ada beberapa titik yang harus kita amankan juga. batas saya itu kelok indah," sambung Vino.

Kasatlantas kampar mendorong polres lima puluh kota untuk bisa turun disitu. seperti anggota saya yang di tanjung alai 1 kali 24 jam disitu. "kami berharap lima puluh kota bisa melakukan hal yang sama. tapi dihari terakhir ini belum ada realisasi," beber vino.

"ya akhirnya kamila yang turun kesana. karna kalo gak diatur bisa stack banget, biar tak macet lama sistem nya gantian, 20 kendaraan dulu, siap itu gantian pula," ujar Kasatlantas kepada suaramuda, Jumat, 3 Januari 2024.

kasat menyebut, kemacetan lama dan panjang karna oknum masyarakat yang dilewatkan mobil mana yang bayar itu didahulukan. apalagi mobil yang diincar mobil yang besar pasti bayar.

"saya juga sudah laporkan juga dengan dirlantas dengan harapan dirlantas melaporkan ke dirlantas sumbar," tutup Kasat.