BANGKINANG - Lapas Bangkinang kembali melaksanakan kegiatan pembinaan kemandirian kepada wargabinaannya dengan melaksanakan pelatihan pembuatan bakso dan abon ikan, Rabu 10 Agustus 2022.

Tiada henti upaya nyata yang dilakukan Lapas Kelas IIA Bangkinang Kanwil Kemenkumham Riau guna membentuk pribadi wargabinaan yang siap untuk kembali ke lingkungan Masyarakat pasca menjalani pembinaan di Lapas. 

Bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kampar,  wargabinaan diajar untuk mengolah hasil perikanan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan hasil yang lebih maksimal.

Membuka jalannya kegiatan pelatihan, Kalapas Kelas IIA Bangkinang, Sutarno yang turut didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Rudinur dan Jajaran menyambut hangat kedatangan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Zulfahmi disertai para instruktur dan jajaran yang turut hadir.

“Terimakasih atas kehadiran Pak Kadis Perikanan, ditengah kesibukan yang begitu padat masih menyempatkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini. Tentunya ini merupakan suata kehormatan bagi kami, semoga pelatihan ini dapat diaplikasikan dengan sebaik mungkin untuk wargabinaan,” ujar Sutarno.

Ia juga menyampaikan kepada wargabinaan agar mengikuti kegiatan ini dengan semaksimal mungkin agar dapat menjadi bekal ilmu setelah kembali ke masyarakat.

“Pelatihan seperti ini masih sangat jarang dilingkungan Lapas maupun Rutan. Suatu terobosan inovasi bagi kita jika dapat melaksanakan pembuatan bakso dan abon sebagai kegiatan kemandirian wargabinaan. Untuk itu laksanakan pelatihan ini dengan serius,” tuturnya.

“Bakso dan abon ikan ini akan jadi aset bagi kita, jika dapat kita kembangkan. Dengan adanya keahlian dan keterampilan, maka saudara dapat menghapus stigma masyarakat yang hanya berfikir untuk makan dan tidur saja di Lapas. Mari kita buktikan bahwa kita bisa berkarya,” pungkasnya menyemangati wargabinaan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar juga berkesempatan menyampaikan paparan terkait pentingnya mengkonsumsi ikan dan nilai gizi yang terkandung dalam ikan.

“Kita harus kembali kepada konsep kesehatan. Saat ini banyak beredar produk makanan yang mengandung zat adiktif dan pengawet makanan. Tidak mungkin ada makanan yang dapat berbulan-bulan dan bertahun tahan untuk disimpan jika tidak adanya pengawet buatan,” jelasnya.

“Ikan ini banyak mengandung gizi, jika Bapak Ibu kurang makan sayur dan buah, seluruh unsur gizinya sudah ada di ikan. Banyak kandungan protein dan gizi yang ada diikan. Apabila rasanya sulit untuk dikonsumsi langsung, kita dapat buat bakso dan abon agar lebih nyaman untuk dikonsumsi,” tambahnya.

Kadis Perikanan juga menyampaikan selalu siap untuk membantu dan bersinergi dengan Lapas Bangkinang guna memberikan ilmu dan pengalaman kepada wargabinaan dalam hal pengolahan hasil budidaya ikan. Sehingga, wargabinaan dapat menjadi pribadi yang unggul, produktif dan mandiri setelah menjalani pembinaan di  Lapas  Bangkinang. (**)