BANGKINANG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang Kanwil Kemenkumham Riau kembali berupaya mengasah potensi yang dimiliki wargabinaannya dengan berbagai macam pelatihan.

Kali ini, warga binaan Lapas Bangkinang diberikan pelatihan keterampilan sablon manual. Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti screen, rakel dan lainnya yang sebagian besar proses penyablonan masih menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon manual mempunyai beberapa jenis sablon seperti Rubber, Super White, Plastisol, Discharge, Water Based, Pigmen, Flocking, Puffy/Foaming dan lain sebagainya.

Kepala Lapas Bangkinang Sutarno, berharap program ini dapat menjadi bekal bagi para wargabinaan setelah bebas menjalani pembinaan di Lapas Bangkinang.

“Pelatihan ini selain guna memenuhi hak wargabinaan dalam hal pembinaan kemandirian, juga sebagai ajang untuk mengasah potensi mereka agar memiliki bekal keterampilan saat sudah bebas nantinya," ujar Sutarno, saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa 27 September 2022.

Kalapas mengtakan pihaknya terus berupaya menciptakan wargabinaan yang kreatif dan produktif serta mendorong minat dan bakat dari wargabinaan.

“Kita fasilitasi apa yang menjadi minat dan bakat mereka. Kita beri ruang untuk berkreasi agar wargabinaan dapat mengisi waktu secara produktif selama menajalani pembinaan di Lapas Bangkinang,” ucapnya.

“Sablon manual ini juga merupakan sebuah peluang bisnis yang bagus serta mampu dilakukan wargabinaan. Selain harganya lebih terjangkau, kualitas yang dihasilkan pun lebih bagus dan awet,” tambahnya.

Kalapas melanjutkan, selain karena prosesnya yang mudah dilakukan, target pasarnya juga sangat menggiurkan.

“Banyak sekali kalangan yang membutuhkan layanan sablon diera modern ini. Mulai dari individu, perusahaan, lembaga, instansi, hingga komunitas dapat dijadikan sebagai pangsa pasar. Sudah tentu dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi pelaku usahanya. Hal  ini, tentunya menjadi solusi sumber penghasilan bagi wargabinaan untuk penghidupannya kelak," jelasnya.

Ia juga menaruh harapan kepada wargabinaan yang mengikuti pelatihan agar dapat menjalani pelatihan yang dipandu oleh Instruktur dari LPK Puspa Antariksa dengan sungguh-sungguh dan niat yang tulus.

“Harapan kami hanya sederhana, supaya wargabinaan ini dapat berubah dan tidak mengulangi lagi kesalahan masa lalunya. Kita bekali secara ilmu dan keterampilannya, sehingga diluar sana mereka dapat berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat yang ada dilingkungannya,” tutupnya. (**)