TULUNGAGUNG - Setiap Tahunnya, bertepatan pada tanggal 8 Maret, dunia merayakan Internasional Women's Day (IWD), ada beberapa hal yang menjadi refleksi, secara umum kesetaraan gender perempuan sudah mendapat posisi strategis dalam berkarir, baik itu dari pemerintahan, swasta, organisasi dan masyarakat.
Hari perempuan Internasional tahun 2023 dengan tema, "Digital: Innovation and Technology For Gender Equality", mampu menciptakan kemajuan technologi digital untuk pemberdayaan perempuan dan anak khususnya di Kabupaten Tulungagung.
Cerminan ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang dihadapi perempuan dalam kehidupan sehari-hari menjadi rentan terhadap kekerasan seperti pelecehan seksual atau KDRT.
Psikolog Kabupaten Tulungagung Ifada Nur Rohmaniah mengatakan, refleksinya dari berbagai sisi, perempuan dalam berkarir sudah mendapat kepercayaan dan posisi strategis. Di sisi lain, perempuan di lembah domestik (rumah tangga) tidak sepenuhnya memiliki kesetaraan gender.
Menurut Ifada, dalam 10 tahun terakhir, kasus KDRT di Kabupaten Tulungagung. terus meningkat, contohnya istri tidak boleh kerja lantas mendapat kekerasan fisik atau psikologis hingga berujung ke ranah hukum. Adanya Rancangan undang undang perlindungan perempuan dan anak diharapkan ketika terjadi kasus KDRT dapat terselesaikan dengan baik.
Sementara itu, lanjut Ifada, ibu rumah tangga yang diajak suaminya untuk memakai narkoba jumlahnya makin bertambah, ini juga termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Tidak itu saja, kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT bisa terjadi pada perempuan dengan pasangan lebih dari satu orang (diluar pasangan resmi), Ketika laki laki (suami) pulang ke rumah menutut haknya, maka perempuan (istri) tidak berdaya menolak.
Dijelaskan Ifada saat ditemui di ruang kerjanya, kekerasan ferbal pada remaja lebih berbahaya, artinya orang tua harus membangun kedekatan dengan anak, karena anak butuh perlindungan dari orang tua. Maka terjadi ketidakseimbangan peran dalam figur orang tua, serta kurangnya perhatian orang tua
Dari inovasi Digital dan Tekhnologi, masih mengalami ketimpangan dimana perempuan di jadikan Obyek Seksual , akan tetapi di era keterbukaan ini memang tak sepenuhnya dipahami dan di sadari oleh perempuan itu sendiri, hal berkaitan dengan konsep diri yang dimiliki seseorang dalam membatasi diri,kontrol diri terhadap expresi diri. (Indh)