Foto : Burhanuddin Husin, Mantan Bupati Kampar Periode 2006-2011.

BANGKINANG - Burhanuddin Husin mantan Bupati Kampar Periode 2006-2011 sudah beberapa kali dilaporkan turun ke akar rumput menggalang dukungan atau hanya sekedar menyapa langsung masyarakat. Baliho, spanduk-spanduk Burhanuddin pun terlihat terpasang di berbagai titik di Kampar.

Soal baliho dan spanduk yang banyak terpasang ini, Burhanuddin mengatakan hal itu sebagai cara dia berkomunikasi dengan masyarakat yang tak sempat dia datangi satu per satu.

Kata dia, dari media baliho dan spanduk dia bisa berkomunikasi dengan masyarakat, seperti bertanya tentang kabar, memberi informasi ke masyarakat bahwa Burhanuddin sehat, begitu pula sebaliknya.

Burhan menampik banyaknya baliho maupun spanduk-spanduknya yang banyak terpasang di berbagai titik itu berkaitan dengan rencananya maju di Pilkada Kampar 2024 mendatang.

Nama mantan Bupati Kampar periode 2006-2011 Burhanuddin Husin kembali ramai disebut publik layak maju menjadi calon bupati pada Pilkada 2024.
Ia pun sudah beberapa kali dilaporkan turun ke akar rumput menggalang dukungan atau hanya sekedar menyapa langsung masyarakat. Baliho, spanduk-spanduk Burhan pun terlihat terpasang di berbagai titik di Kampar 

Kami lalu meminta konfirmasi langsung kepada Burhanuddin Husin apakah ia akan merespon keinginan publik tersebut atau ia akan mengabaikan aspirasi arus bawah itu?

Burhanuddin kepada wartawan pun mengakui soal besarnya aspirasi masyarakat yang memintanya kembali maju. Namun, ia tak serta merta dapat membuat keputusan maju atau tidak.

"Saya tak bisa bicara hitam atau putih, maju atau tidak. Tapi jika aspirasi masyarakat itu kuat dan terus membesar, kenapa tidak saya penuhi," kata Burhanuddin saat diwawancarai wartawan di moment lebaran tahun ini.

Ia mengaku sudah bertemu tokoh masyarakat, baik dari kalangan ninik mamak, tokoh pemuda dan tokoh agama. Banyak masyarakat, katanya yang meminta langsung pada Burhanuddin untuk maju di Pilbup 2024.

Meskipun sebut ayah dari Ketua KNPI Kampar, Anggriawan itu, di usianya yang telah menginjak 65 tahun saat ini, ia tak punya lagi ambisi pribadi untuk mengejar jabatan bupati. Ia merasa akan lebih indah menikmati hidup di hari tua.

"Tapi ini bukan soal ambisi, hidup saya sudah cukup. Tapi ini soal harapan banyak masyarakat pada saya, bagaimana bupati itu seorang birokrat, membangun kembali daerah kita. Kenapa tidak?" ucap dia.

Ia lalu menyebut, ramainya masyarakat yang meminta dirinya maju kembali adalah suatu tanggung jawab yang diberikan padanya. Dan tanggung jawab itu lanjut dia, harus ditunaikan dengan baik, bukan sekedar hanya diterima saja.

"Tanggung jawab itu bukan sekedar diterima tapi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya," ucap Burhan.

Namun ketika ditanya apakah kondisi pembangunan Kampar mengalami perlambatan pasca ia tinggalkan 12 tahun silam, sehingga ia pun harus kembali turun ke gelanggang politik? Burhan enggan untuk memberikan komentar soal itu. Ia tak ingin bicara soal kondisi Kampar sejak ia tinggalkan sampai saat ini, lantaran ia tak ingin pihak lain tersinggung.

Sebut Burhan, jika kita ingin mereview perjalanan pembangunan Kampar selama satu dekade lebih sampai saat ini, harus dilihat dari berbagai sudut, dari berbagai variable dan harus dilihat dari banyak ukuran. Tak bisa serta merta dibilang baik atau buruk.

Yang penting kata dia, jika pun nanti Burhanuddin maju, ia memastikan akan berkompetisi dengan sportif, menang dengan cara elegan dan tidak menjatuhkan pihak lain.

"Ibarat main bola, bola (memang) harus direbut dari lawan, tapi ada aturan, tak boleh tekel belakang, ada aturan, kalau main tekel nanti wasit kasi kartu merah," ujarnya memisalkan.(NAZ)