Foto : Opak Gambir (kue semprong) khas Tulungagung jadi suguhan saat Hari Raya Idul Fitri.

TULUNGAGUNG - Jelang Hari Raya Idul Fitri sejumlah perajin jajanan mulai kebanjiran orderan, salah satunya opak Gambir merupakan industri rumahan yang ada di Desa Tanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung , Sabtu (8/4/2023).

Perajin opak Gambir Evi Puspitasari mengatakan, opak Gambir kuliner berbahan dasar tepung, gula merah, santan dan wijen, disantap sebagai camilan khas Kabupaten Tulungagung.

Rasa renyah opak Gambir khas Kabupaten Tulungagung ini, menembus pasaran hingga di Jakarta, Bandung, Madiun, bahkan sampai ke Hongkong untuk oleh oleh disana. 

"Ini menjadi turun temurun keluaga yang saya jalani selama 15 tahun. Membuat opak Gambir dilakukan mulai pagi sampai sore hari untuk memenuhi pesanan,"ujarnya.

Sebelum Ramadhan 2023 sudah ada permintaan opak Gambir dari sejumlah pelanggan. Apalagi mendekati Lebaran seperti sekarang, pesanan opak Gambir cukup tinggi hingga mencapai lima kali lipat.

Sementara itu, permintaan jajanan jadul opak Gambir pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri ada contong, gulung, lipat segitiga dan lipat kotak dalam bungkus kemasan dengan beberapa ukuran.

Dibantu tiga orang pekerjanya, kapasitas usaha produksi yang meningkat, sehari menghabiskan 50 kilogram opak Gambir. 

Diketahui, jajanan opak Gambir menjadi sasaran saat lebaran banyak di buru pembeli.

Disebutkan pula,"harga makanan ringan opak Gambir dalam satu ukuran atau kemasan isi 32 dijual Rp 20 ribu, isi 64 Rp 40 ribu dan isi 124 harganya Rp 80 ribu,"tutur Evi.

"Untuk harga jual kerupuk Gambir yang diproduksi jauh beda dengan harga di pasaran yang diambil oleh agen- agen. Untuk pembeli diminta harus memesan jauh jauh hari,"pintanya. (Indh)