Foto : Aksi Demo SAPMA Pemuda Pancasila tuntut BRI Cabang Tulungagung bertanggungjawab atas hilangnya uang nasabah.

TULUNGAGUNG - Kinerja Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tulungagung berjargon " Melayani Setulus Hati " dipertanyakan oleh solidaritas aktivis yang mengatas namakan dirinya PC Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kabupaten Tulungagung turun ke jalan. 

Melalui aksi demo di halaman kantor BRI Cabang Tulungagung, beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro Kecamatan Kota Tulungagung, Senin (12/6/2023) aktivis SAPMA Pemuda Pancasila, menyampaikan orasinya di muka umum atas raib nya uang di rekening sejumlah Nasabah yang berkurang secara misterius.

Keamanan dan kenyamanan para Nasabah Bank BRI kini terusik dan was-was atas simpanan mereka di dalam Bank, hilangnya ini bukan melalui transaksi atau transfer.

Mereka mendatangi kantor BRI dengan membentangkan poster-poster diantarnya bertuliskan, BRI bukan teman rakyat, kok maleh Wedi nabung nek BRI, kemana saldo 180 juta kridit fiktif BRI, BRI nemen, Bank BRI perlu di audit, dan duit nasabah hilang Bank BRI ngajak perang OJK harus turun tangan.

Ketua aktivis SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Tulungagung Aldino Putra Arika yang dikonfirmasi mengungkapkan, jika hari ini tidak menemui titik penyelesaian, organisasi SAPMA akan terus mengawal bagaimana agar penyelesaian para korban bisa terselesaikan serta pihak BRI tidak melempar tanggung jawab kemana mana.

Dalam kesempatan ini, pihak BRI sudah menemui, namun tak puas atas jawabannya, Seolah berbelit-belit dalam memberi keterangan dianggap tidak menyelesaikan masalah justru membuat geram dan menggugah Ormas SAPMA Pemuda Pancasila bergerak untuk mengadvokasi korban korban BRI yang lebih banyak.

Peristiwa nasabah kehilangan uang di rekening secara tiba-tiba, BRI diminta segera untuk mengembalikan kerugian kepada mereka yang tabungannya hilang, "notabene nya", masyarakat taunya menyimpan uang aman yaitu di Bank, nyatanya BRI tidak menjadi tolak ukur keamanan kita menyimpan uang di BRI tapi kenapa uangnya malah hilang bahkan hilangnya luar biasa.

"Ini menjadi atensi kami yang harus kita usut kasusnya serta kita kumpulkan ada berapa korban lagi yang akan mengadu pada kami,"tegas Aldino usai unjuk rasa.

Dia mengatakan, dari 4 korban yang datang hari ini ada 3 orang, dan yang diadvokasi SAPMA Pemuda Pancasila lebih dari 15 korban. Tidak menutup kemungkinan masih ada puluhan korban lagi yang mengadu ke ormasnya.

Disebutkan, 3 orang diantaranya dengan total kerugian hampir menyentuh angka Rp 450 juta yaitu MH sebesar Rp 198 juta, SM Rp 75 juta, ER Rp 10 juta dan satu lagi hari ini tidak bisa datang yakni NN sebesar Rp 150 juta.

Giliran dari 3 orang tersebut yang belum terselesaikan kerugiannya sebesar 6 Milyar," itu masih kita cari korbannya sebab beritanya simpang siur karena berkaitan dengan kasus lama Bank BRI yang tidak pernah di Up oleh awak media," ujarnya.

Padahal, kejadian 3 orang ini dari tahun 2022 kemarin, hampir sama dengan kejadian hilangnya uang di rekening yang menimpa anggota Pemuda Pancasila ( PP) terjadi di satu bulan terakhir tepatnya tanggal 29 April sampai 29 Mei 2023 dengan total kerugian sebesar Rp 189 juta.

Sementara itu, Kepala Cabang BRI Tulungagung Rahardian Umardani respon pembelaannya soal uang nasabah hilang, masih ada institusi yang punya kewenangan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Tulungagung. Karena itu, Pihkanya mempelajari dan bertangungjawab atas permasalahan para nasabah.

Penulis : Gusti Indah