Foto : Masnur menjadi salah seorang inisiator berdirinya forum pemuka masyarakat Kampar

Suaramuda.com - Ada banyak faktor yang mendorong bersatunya sejumlah tokoh dan membentuk sebuah wadah yang dinamai 'Forum Pemuka Masyarakat Kampar'. 

Diantara pemicu yang mendorong berkumpulnya para tokoh ini adalah karena melempemnya lembaga dewan perwakilan rakyat daerah yang berisikan 45 orang wakil rakyat. DPRD periode 2019-2024 dianggap mandul dalam hal menjalan fungsi kontrol, checks and balances-nya.

Hal itu diungkap oleh Masnur yang juga merupakan mantan Ketua DPRD Kampar pada zamannya.

Menurut Masnur, para wakil rakyat yang kini menjabat tidak vokal mengkritisi roda pemerintah yang diselenggarakan eksekutif.

Selain melempemnya para wakil rakyat, sambung Masnur, para aktivis mahasiswa dan pemuda yang biasa kritis juga seolah terlelap dan tak menjalankan fungsi kontrol.

Alhasil, lanjut dia, kondisi daerah saat ini tidak dalam kondisi baik, alias terpuruk. Dimana, bila elemen-elemen ini melakukan fungsinya, seharusnya Kampar sudah mengalami berbagai kemajuan baik di bidang pembangunan infrastruktur maupun di bidang ekonomi yang mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat Kampar.

Menurut Masnur, kontrol sosial pada pemangku kebijakan di daerah tak boleh berhenti. Karena itulah, ia bersama para tokoh 'Pemuka Masyarakat Kampar' "terpaksa" turun gunung lagi.

Menurut Taufik Syarkawi, selama kurun waktu 5 tahun lebih, Kampar telah dipimpin oleh 4 bupati dengan menghabiskan APBD belasan triliun, tapi hasilnya tak terlihat. Ia menyebut, tak ada proyek marcusuar yang berhasil diwujudkan. Kata Taufik ini jelas sebuah ironi bagi masyarakat Kampar. 

Dalam pada itu, menurut Nur Adlin, kondisi taraf hidup masyarakat Kampar lebih mengenaskan lagi. Kampar dalam data statistik merupakan kabupaten dengan angka warga miskin ekstrim tertinggi di Riau. Miskin ekstrim kata lain dari warga yang hari-hari susah makan. Maka dari itu, katanya harus ada langkah ekstrim pula menyikapinya. 

"Karena hal-hal itu lah 'Forum Pemuka Masyarakat Kampar' ini harus dibentuk. Forum akan mengambil sikap tegas menyikapi berbagai problem yang kini membelenggu daerah kita ini," tutur Nur Adlin.

Sejumlah tokoh yang menamakan diri sebagai Forum Pemuka Masyarakat Kampar bertemu di Hotel Bangkinang Baru membahas situasi sosial politik dan pemerintahan daerah terkini, Kamis (13/7/2023).

Pertemuan ini membahas berbagai persoalan yang dianggap krusial. Mereka juga menelurkan berbagai rekomendasi yang akan disodorkan ke pemangku kebijakan di daerah. Pertemuan Forum Pemuka Kampar ini disebut bukan yang pertama, sebelumnya telah digelar dua kali pertemuan.

Mereka yang berkumpul ini adalah tokoh senior Akmam Adipoetra, Muhammad Idris, Eka Sumahamid, Ahmad Fikri, Masnur, Nasri Harun Ergen, Amin Filda.

Selain tokoh-tokoh senior itu, ada juga figur-figur muda seperti Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Irwan Syahputra, Taufik Syarkawi, Nur Adlin, Afrizal Nasir dan beberapa orang lainya juga ikut dalam pertemuan ini.***