Foto : Taman Kota Bangkinang tak henti-henti menuai sorotan warga

Suaramuda.com - Taman kota Bangkinang kembali dapat komentar miring dari warga masyarakat. 

Setelah disorot karena lampu-lampu tak menyala di malam hari, kini taman kota dikritik mirip kuburan cina oleh kalangan aktivis.

Ledekan itu bermula dari pernyataan Taufik Syarkawi dalam sebuah diskusi yang menyebut, Kampar selama 5 tahun lebih berjalan dan sudah menghabiskan belasan triliun uang APBD, tapi tak ada satupun proyek marcusuar yang berhasil dibangun. 

"Paling ada itu, taman kota," ujar Taufik Syarkawi. 

Pernyataan Taufik itu langsung ditimpali oleh Anton, "itupun mirip kuburan cina."

Komentar dari Anton ini seketika disambut gelak tawa dari para aktivis lainnya yang hadir dalam sebuah diskusi sebagaimana dikutip dari kanal Youtube milik Syaiful Sanggam.

Taman Kota Bangkinang memang tak henti-henti disorot masyarakat. Setelah disorot karena sempat mangkrak di tahun 2020 lalu, kini sorotan juga muncul lantaran lampu taman di areal taman kota tak berfungsi. Akibatnya keindahan taman yang telah menghabiskan duit daerah miliaran rupiah tak terlihat di malam hari.

Hal ini dikeluhkan banyak warga yang berkunjung ke sana. Salah satunya dikeluhkan oleh warga bernama Nursadri saat ditemui wartawan di sekitar taman kota, Sabtu (8/7/2023) malam.

"Tengok tu, lampu tamannya tak satupun yang menyala. Kok bisa tak menyala. Karena lampu taman tak menyala, kita pun tak bisa leluasa berjalan dan berkeliling untuk foto-foto sama keluarga di malam hari," keluh Nursadri.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar, Ahmad Faiz mengatakan, lampu taman di taman kota tak menyala karena kabel-kabel bawah tanah dicuri.

"Sudah dicek oleh kabid, penyebabnya, lampu tak menyala, karena kabel bawah tanah di taman kota dicuri," kata Ahmad Faiz, Senin (10/7/2023).

Sedikit melihat kembali ke belakang, setelah sempat mangkrak akibat terjadi wanprestasi pada tahun 2020 lalu, proyek taman kota Bangkinang yang berada tepat di depan Balai Bupati Kampar, tahun anggaran 2022 lalu kembali dilanjutkan pengerjaannya dengan menelan anggaran 2 miliar lebih.

Menurut sumber di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kampar, progres proyek taman ini pada tahun 2022 lalu diklaim sudah selesai 100 persen. Meskipun proyek tersebut sempat terkendala dalam pembayaran karena saat itu masih menunggu hasil pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta menunggu hasil audit dari Inspektorat.

Pihak kontraktor pemenang tender proyek taman kota Bangkinang, Hanafi juga mengklaim progres pengerjaan proyek taman kota ini sudah mencapai 100 persen.

Proyek taman kota yang terletak di jantung ibu kota Kabupaten Kampar pada awal perencanaannya sempat dianggarkan sebesar 10 miliar. Namun dipangkas lagi menjadi 5 miliar lebih. Proyek ini mulai dikerjakan pada tahun 2020 lalu.

Namun pada prosesnya, proyek ini tidak selesai karena terjadi wanprestasi atau pihak pemenang tender waktu itu tidak sanggup menyelesaikan sesuai kontrak. Proyek pun mangkrak. Setelah mangkrak selama setahun, pada 2022 Pemkab Kampar kembali melanjutkannya dengan anggaran disebut mencapai 2 miliar lebih. 

Kini, meski telah dibuka untuk umum, proyek taman kota ini masih saja menuai sorotan publik, lantaran lampu taman tak menyala di malam hari. Padahal, aspek pencahayaan dan gemerlap lampu-lampu, sempat digembar-gemborkan akan menjadi daya tarik terbesar taman ini di malam hari. Akan tetapi, faktanya kini, lampu-lampu taman tak dapat menyala lantaran disebut kabel bawah tanah telah dicuri.***