Foto : Educational Seminar SMA Muhammadiyah Bangkinang Bersama Mr. Soontorn Piyawason.

Suaramuda.com - SMA Muhammadiyah Bangkinang mengadakan educational seminar bersama dengan Mr. Soontorn Piyawason dari Kalamullah Al-Qur'an and Multilingual School Thailand di Gedung Auditorium SMA Muhammadiyah Bangkinang, Rabu 13 September 2023.

Dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Bangkinang Ihsan Sazali, school license and manager of KMQM Thailand Mr. Soontorn Piyawason, Majelis dikdasmen PDM Kampar yang diwakili Sekretaris Majelis Taufiq Wahyudisyah, tim Cozy Language Center yang dipimpin oleh Siska Pratiwi, komite sekolah, para guru serta seluruh siswa SMA Muhammadiyah Bangkinang.

Acara ini diawali dengan tarian persembahan oleh siswa-siswi SMA Muhammadiyah Bangkinang dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-qur'an oleh Miftahul Jannah dan Tiara Zulfi Amanda dari kelas 12.

Kepala Sekolah Ihsan Sazali merasa bangga dengan program-program yang dibuat oleh SMA Muhammadiyah Bangkinang, seperti program internasional Asian Camp, program bahasa inggris, bahasa arab, serta tahfidz al-qur'an yang dapat meningkatkan mutu pendidikan untuk generasi dimasa depan.

Acara ini dilanjutkan dengan acara inti yaitu educational seminar bersama Mr. Soontorn Piyawason yang dipandu oleh Raisya Ananda Amir sebagai moderator.

Pada seminar ini Mr. Soontorn Piyawason menjelaskan tentang sistem pendidikan dan islam di Thailand, bahwa terdapat empat provinsi di Thailand Selatan yang penduduknya mayoritas beragama islam, seperti Pattani, Yala, Narathiwat, dan Satun.

Beliau juga menjelaskan bahwa sistem pendidikan di Thailand hampir sama dengan sistem pendidikan di Indonesia, yang membedakan ialah di Thailand harus menempuh pendidikan dasar atau rendah selama 6 tahun dan pendidikan menengah selama 6 tahun, sedangkan di Indonesia pendidikan menengah dibagi menjadi dua yaitu pendidikan menengah pertama selama 3 tahun dan pendidikan menengah atas selama 3 tahun. Ia juga menjelaskan bahwa siswa di Thailand tidak hanya membaca buku secara manual tetapi juga didukung dengan e-book untuk meningkatkan literasi siswa.

Setelah pemateri menyampaikan materinya, kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan foto bersama. (Reyvaldo Raditya)