Foto : Figur Muda yang dinilai potensial menjadi calon bupati kampar 2024-2029.

Suaramuda.com - Pemilihan Bupati/Wakil Bupati (Pilbup) Kampar akan digelar pada 27 November tahun 2024 ini. Tidak ada calon yang akan berstatus incumbent (petahana). Semua akan memulai dari garis start yang sama. Sehingga semua kandidat pun akan memiliki peluang untuk menang yang sama. Pertarungan diprediksi akan berlangsung ketat. Panas, bahkan para kandidat akan saling "bunuh" di julur tengah. Seperti apa maksudnya?

Sejumlah nama kandidat bupati telah ramai menjadi pembicaraan publik. Baik di pembicaraan masyarakat dari kedai kopi hingga tempat-tempat nongkrong di pinggir pinggir sungai. Nama-nama itu muncul dan telah menjadi buah bibir di akar rumput. Hal ini semakin diperkuat seiring dipengaruhi oleh daya jangkau media sosial terutama facebook dan grup-grup WA.

Paling tidak, ada tiga representasi kandidat bupati jika dilihat dari sudut pandang teritorial, yaitu representasi tengah mengikuti aliran Sungai Kampar. Daerah itu mulai dari Koto Kampar Hulu, Lima Koto hingga ke Siak Hulu. Kemudian ada representasi daerah kiri yaitu Rantau Kampar Kiri, dan representasi teritorial kanan meliputi Tapung Raya.

Coba kita lihat peta representasi teritorial kandidat Bupati Kampar berikut ini :

Secara garis besar nama-nama yang ramai disebut-sebut akan ikut "bertarung bebas" di ajang pilbup kali ini mayoritas dari jalur tengah, mereka adalah Amir Lutfi, pengusaha muda dari Bangkinang. Kemudian ada Yusri birokrat senior yang saat ini menjabat Pj Sekda Kampar juga dari Bangkinang. 

Kemudian ada nama mantan Bupati Kampar 2006-2011, Burhanuddin Husin yang disebut masih berhasrat pada kekuasaan meski sudah berusia 65 tahun. Dia berasal dari Airtiris. Lalu ada Ardo, putra mantan Bupati Kampar 2 periode, Jefry Noer, juga dari Bangkinang. Selanjutnya ada nama Tamaruddin, Ketua PKS Kampar, berasal dari Salo.

Jangan lupakan pula Edwin Pratama Putra yang juga berminat mencalonkan diri di pilbup kali ini. Ia berasal dari Bangkinang. Serta ada nama Yuyun Hidayat berasal dari Tambang. Terakhir ada nama Muhammad Faisal juga dari Tambang. Mereka mereka ini merupakan kandidat representasi jalur tengah.

Untuk nama kandidat dari teritorial kiri ada Dasril Affandi dan Repol Ketua Golkar, keduanya dari Kampar Kiri. Kemudian ada nama yang berasal dari perwakilan teritorial kanan, yaitu Catur Sugeng Susanto, Ketua Gerindra yang berasal dari Tapung. Terakhir Ada nama Edi Basri juga berasal dari wilayah yang sama, Tapung.

Dari peta yang demikian, maka dapat kita potret battleground (medan pertempuran) pilbup kali ini akan ada di teritorial jalur tengah. Meliputi Koto Kampar Hulu, Lima Koto, Tambang hingga ke Siak Hulu. Pertarungan akan sengit di teritorial tengah. Dengan situasi peta politik yang demikian, calon representasi teritorial tengah ini diprediksi tak satu pun bisa memenangkan pertempuran. Mereka justru akan saling "bunuh", sehingga kandidat dari teritorial kanan maupun kiri yang akan berpeluang keluar sebagai pemenangnya.

Tapi dengan satu syarat, calon representasi teritorial kiri maupun kanan harus bisa memaksimalkan dukungan di basis mereka masing-masing.

Kecuali, aksi saling "bunuh" kandidat representasi jalur tengah bisa dicegah bila di fase suksesi hasrat ingin maju para kandidat bisa diredam dengan lobi-lobi, diiringi deal-deal politik sehingga bisa mencapai win-win solution bagi masing masing pihak. Nampaknya hal itu mustahil dapat terlaksana. Karena kesemua mereka sama-sama memiliki hasrat ingin berkuasa yang sangat besar. Tapi bukan suatu hal mustahil untuk dijajaki. 

Jika para kandidat representasi jalur tengah itu tetap memaksakan diri bertempur sesama mereka, tentu saja dengan konsekuensi suara pemilih di tengah akan terpecah. Situasi ini akan sangat menguntungkan kandidat teritorial kanan maupun kiri, dimana suara pemilih di kedua teritori tersebut relatif lebih mudah digiring ke kandidat representasi dari wilayah mereka sendiri. 

Untuk memudahkan pembaca memahaminya, kami berikan simulasi :

Dasril-Ardo akan berpeluang menang lebih besar jika dibanding Burhanuddin-Faisal. 

Atau Catur-Tamar akan lebih berpeluang menang dibanding Yusri-Rinto Pramono.

Edwin-Dasril akan kepayahan melawan Edi Basri-Tamaruddin. Dst.

Menarik untuk kita tunggu.