Foto : Peringati Hari Peduli Sampah Nasional ( HPSN) 2024, Pj Bupati Tulungagung bersama OPD peduli lingkungan.

Suaramuda.com - Dalam rangka Hari Sampah Nasional (HPN) 2024 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung, di hutan kota Moyoketen melaksanakan kegiatan susur sungai dan pembersihan Kali Ngrowo, Jumat (1/3/2024).

Kegiatan HPSN ini diikuti oleh Perangkat Daerah terkait, BUMD, Dunia Usaha, Organisasi/Komunitas Lingkungan, Paguyuban Bank Sampah Tulungagung dan Siswa-siswi sekolah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Santoso menyampaikan, DLH telah melaksanakan progam yang bernama SI JUMILAH (Aksi Jumat Bersih Kelola Sampah). 

Implementasi program tersebut dengan cara melakukan pembersihan pada titik-titik timbulan sampah liar di yang disertai dengan memberikan edukasi maupun pemahaman terhadap masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan lingkungannya. 

"Hal ini perlu kami lakukan untuk mewujudkan Kabupaten Tulungagung yang bersih, indah dan bebas sampah," ucap Santoso.

Peran aktif pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pengelolaan sampah yang diolah di TPA melalui gerakan memilah dan mengolah sampah, dan peran aktif produsen, badan usaha, serta pelaku usaha lainnya dalam implementasi ekonomi sirkular dan bisnis hijau (green bussines) dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi sekaligus membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.

Di tempat yang sama, Pj Bupati Heru Suseno mengatakan, pengelolaan sampah semakin kompleks,mengingat pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung konsumtif.

Momen peringatan HPSN tahun 2024 ini, sesuai tema " Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif" di latar belakangi persoalan sampah plastik yang masih menjadi persoalan serius, baik secara nasional maupun internasional. Pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas. 

Maka dari itu, perlu adanya upaya bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan yang ramah lingkungan dengan memaduserasikan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

"Saya berharap kita dapat mengatasi polusi plastik dengan cara produktif," pintanya.

Perlu diketahui, setiap hari sekitar 80 sampai dengan 100 ton sampah masuk ke TPA segawe, yang kemudian dilakukan pemrosesan akhir sampah. Melihat hal tersebut," kita tidak boleh berdiam diri dan mengabaikan dampak besar yang dihasilkan oleh timbunan sampah yang terus berakumulasi. Karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan," ujar Heru Suseno.

Salah satu langkah konkret yang dapat kita lakukan adalah mengurangi jumlah sampah yang akhirnya masuk ke TPA, seperti penggunaan plastik sekali pakai, mengadopsi pola hidup zero waste, dan mempraktikkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah. (Indh).