Foto : Naskah MoU antara UIN Sultan Syarif Kasim Riau dengan Chosun University Korea Selatan.

Suaramuda.com - Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. H. Khairunnas Rajab, M.Ag, kembali menandatangani Memorandum of Understanding dengan Chosun University Korea Selatan, (29/8).

Menurut Khairunnas, penandatanganan MoU ini bertujuan untuk membangun pemahaman bersama antara UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan Chosun University. Kedua institusi menetapkan peran dan tanggung jawab masing-masing serta menghindari potensi kesalahpahaman sebelum perjanjian formal yang mengikat secara hukum dibuat.

Penandatanganan MoU antara Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan Rektor Chosun University Korea Selatan dilakukan secara daring pada tanggal 29 Agustus 2024 di ruangan kerja Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau, yang berlaku hingga 5 tahun sejak MoU tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak. Acara tersebut dihadiri oleh para Wakil Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau beserta para petinggi lainnya. 

Khairunnas menjelaskan kepada suaramuda.com bahwa UIN Sultan Syarif Kasim Riau terus melakukan pembenahan untuk memperbaiki institusi yang dipimpinnya. Salah satu langkah pembenahan ini adalah dengan menjalin kerjasama dengan institusi luar negeri. “Kita telah melakukan kerjasama dengan banyak universitas terkemuka di dunia, mulai dari benua Asia hingga Eropa. Tujuan kita adalah untuk mengenalkan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan mengambil manfaat dari kerjasama tersebut,” kata Khairunnas.

Kayaknya, Kerjasama dengan Chosun University Korea Selatan ini dilakukan untuk memperkuat penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UIN Sultan Syarif Kasim Riau. “Banyak hal yang bisa kita kerjasamakan dengan Chosun University, mulai dari pertukaran staf pengajar, pegawai, dan mahasiswa, hingga penelitian bersama dan kolaborasi dalam pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Rektor UIN itu juga menambahkan bahwa melalui pertukaran staf pengajar, pegawai, dan mahasiswa, diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan budaya yang akan memperkaya pengalaman akademik serta memperluas jaringan internasional. “Penelitian bersama juga akan membuka peluang untuk menghasilkan inovasi yang relevan dan bermanfaat, sementara kolaborasi dalam pengabdian kepada masyarakat dapat memperkuat kontribusi kedua universitas dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar,” pungkasnya. (Sadarman/Rilis).