Foto : Kabag Perekonomian Setda Tulungagung ,Arif Efendi.
Suaramuda.com - Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Tulungagung, Arif Effendi menyatakan, Inflasi di Kabupaten Tulungagung pada bulan September diangka 1, 81 persen. Ini lebih rendah dari pada angka inflasi bulan sebelumnya (Agustus) sebesar 2, 27 persen . Ada selisih penurunan 0,46 persen.
"Angka inflasi kita masih di bawah rata rata nasional yakni 1,84 persen, sedangkan di propinsi 1,73 persen. Turunnya inflasi tersebut dipengaruhi oleh komoditas komoditas yang memang harganya turun, karena ketersediaan kebutuhan pangan masih ada atau masih tercukupi," kata Arif saat di konfirmasi, Rabu (2/10/2024).
Selama musim kemarau panjang secara umum, meskipun tanaman kekeringan ada beberapa program dari pemerintah terkait dengan perluasan tanaman , dan perluasan lahan tani bisa untuk ditanami padi.
Menyikapi iklim global panas berkepanjangan seperti saat ini upaya program pemerintah dari pusat sampai ke daerah dilakukan demikian. Seperti bantuan pompa air untuk petani dan membuka lahan baru.
Dipastikan, Komoditas cabai, dan bawang dalam posisi stabil, meski ada sedikit kekurangan. tetapi masih bisa mendatangkan dari petani Tulungagung sendiri.
Yang menarik lagi, pahitnya komoditas biji kopi yang naik berdampak pada harga kopi kemasan dipasaran dan berimbas bagi pelaku usaha kecil menengah seperti pemilik warung kopi ( Warkop). " Hal ini dipengaruhi oleh nilai jual kopi secara dunia yang juga naik, otomatis kita sebagai produsen dan konsumen mengikuti perkembangan harga kopi dunia," ucap Arif Efendi.
Maraknya warung kopi dan kaffe yang tersebar di wilayah Kabupaten Tulungagung menyebabkan harga kopi naik, terlebih Tulungagung dikenal sebagai kota cete. Kopi menjadi primadona bagi penikmat kopi, karena dari para pelaku usaha yang di tonjolkan adalah kopi.
Beragam kopi mendapat apresiasi di tingkat internasional mendongkrak nilai kopi yang merupakan salah satu item di kelompok barang, makan , minuman dan tembakau. Jadi, walaupun naik tapi tidak terlalu signifikan .
" Bagi para pelaku usaha kopi di Tulungagung diharapkan bisa mengolah kopi jadi kemasan dengan jenis varian kemudian dititipkan di warung warung karena bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di saat harga kopi naik," pintanya.(Indh)