Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kakanwil Kemenkumham) Riau, Budi Argap Situngkir mengapresiasi program ketahanan pangan yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bangkinang.
Argap dalam arahannya mengingatkan, bahwa penanaman jagung disisipi durian sangat keren. Kita harus berani berbuat, biaya penanaman durian tidaklah sedikit. Pohon yang sudah besar ditanami supaya batangnya lebih kuat.
Dikatakan Argap, penanaman durian yang dilakukan Lapas Kelas II A Bangkinang bukan mencari keberhasilan. Akan tetapi lebih ke ilmu yang diperoleh dari penanaman durian yang berjenis Musang King.
"Harapannya kedepan kalau berhasil, bukan bagaimana duriannya berhasil berbuah dan mau dijual. Namun, lebih ke tanaman apa yang cocok dan bisa untuk ditanam, intinya lebih edukasinya," harapnya.
Budi juga mencontohkan kampung anggur yang ada di Yogyakarta. Dimana, kampung anggur bisa menjadi primadona wisata bagi masyarakat.
"Ada di Jogja namanya kampung anggur, disana bukan bagaimana orang bisa mengambil anggurnya. Namun, bagaimana orang mau pergi ke kebunnya dan berfoto bersama anggur tersebut," katanya.
Dikatakan Argap, keilmuan terkait pertanian sangat dibutuhkan jika ingin berhasil dalam melakukan penanaman agar program ketahanan pangan bisa berhasil.
"Jika keilmuan tentang pertanian ada, maka kita bisa mensetel kapan masa panennya. Contoh saja, buah anggur, hebatnya anggur ini bisa disetel kapan akan berbuah, 115 hari menjelang panen itu bisa diatur," ungkapnya.
Budi cukup optimis program ketahanan pangan yang dilakukan Lapas Kelas II A Bangkinang dengan menanam durian akan berhasil.
"Saya rasa tidak terlalu sulit, disini ada dinas pertanian Kampar. Dibutuhkan kerjasama untuk membantu pemupukan, pengecekan ph tanah. Program ketahanan pangan ini awal yang baik, jangan pernah takut gagal dan terus mencoba," ujarnya.
Bagi Budi, keberhasilan Lapas Kelas IIA Bangkinang dalam menanam durian akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk melihat perkembangan pohon durian dan bisa meningkatkan kesejahteraan pegawai.
"Jadi, di Lapas Bangkinang orang datang kesini untuk melihat progres durian. Berapa banyak durian Musang King berbuah dan ini akan menjadi cluster Musang King tersendiri. Dengan begitu, maka akan menjadi hal yang baru. Kalau berhasil, ini bisa meningkatkan kesejahteraan pegawai, tidak bisa hanya doa saja, harus real dipupuk, dirawat dan diberikan perhatian, supaya bisa terwujud," tegasnya.
Diharapkan, program ketahanan pangan bisa terwujud di Lapas Kelas IIA Bangkinang dalam hal mendukung program pemerintah pusat.
"Banyak manfaat yang bisa dibantu Lapas, termasuk mengedukasi warga binaan. Lebih aktif lagi bekerja sama dengan dinas pertanian terkait pengolahan durian. Mudah-mudahan penanaman durian ini bisa mewujudkan program ketahanan pangan di Lapas Bangkinang," pintanya. (**)