Adapun tujuh program tersebut adalah:
1. Usaha Peningkatan Penghasilan Keluarga (UP2K)
2. Pelatihan Membuat Kue
3. Pelatihan Tata Rias
4. Penyediaan Data Gender dan Anak
5. Kegiatan Perempuan Berpolitik Hukum Sosial Ekonomi
6. Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Penyelenggaraan (PUJ)
7. Pelatihan Perencanaan Anggaran Responsif Gender untuk seluruh perencana OPD
Ismulyati menjelaskan bahwa meskipun program-program ini memiliki tujuan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan, namun anggaran yang tersedia saat ini sangat terbatas. "Saat ini kami mengalami efisiensi anggaran, sehingga kami sangat terbatas dalam melaksanakan kegiatan. Sebagai contoh, untuk pelatihan membuat kue hanya dapat diikuti oleh 10 orang, sementara untuk pelatihan tata rias hanya ada 7 peserta," kata Ismulyati.
Lebih lanjut, Ismulyati berharap agar dapat memperoleh tambahan anggaran untuk program-program tersebut. "Kami sangat berharap bisa mendapatkan tambahan anggaran karena dengan anggaran yang terbatas, jumlah perempuan yang dapat kami latih sangat sedikit. Kami memohon kerjasama dari Tim TAPD untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk kegiatan ini, karena program kami langsung berdampak pada pemberdayaan masyarakat," pintanya.
Dengan tambahan anggaran, Ismulyati optimis bahwa lebih banyak perempuan dapat diberdayakan dan program-program tersebut dapat berjalan dengan lebih maksimal, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kabupaten Kampar.