Plt. Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung, Agus Prihadi.
Suaramuda.com - Plt. Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung, Agus Prihadi, menyoroti pudarnya nilai-nilai Pancasila di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi.
“Betul, karena pengaruh era globalisasi yang juga termasuk di Kabupaten kita, otomatis mau tidak mau ikut mempengaruhi. Dengan cepatnya arus informasi, masyarakat menerima dampak positif sekaligus negatif, terutama berita bohong atau hoaks,” ujar Agus, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, masyarakat, khususnya generasi muda, harus cerdas menyaring setiap informasi sebelum menyebarkan atau mempercayainya. “Kita harus pandai, tidak langsung menyebarluaskan, tetapi membaca dan memahami informasi itu dengan benar,” tegasnya.
Agus menambahkan, Bakesbangpol terus melakukan langkah konkret untuk menumbuhkan kesadaran ber-Pancasila melalui program pembinaan dan sosialisasi setiap tahun. Selain itu, pihaknya juga menyoroti fenomena demo atau orasi yang kerap membawa nama Pancasila namun justru berpotensi mengaburkan maknanya.
“Demo dijamin undang-undang, boleh saja sepanjang sesuai aturan, tidak anarkis, tidak membuat kerusuhan. Tetapi jangan sampai membelokkan makna Pancasila,” jelasnya.
Terkait strategi menjaga nilai Pancasila di tengah derasnya digitalisasi, Agus menekankan pentingnya dimulai dari lingkup kecil. “Dari keluarga, orang tua ke anak, lalu ke lingkungan sekitar. Pancasila harus dijalankan dalam kehidupan nyata, tidak hanya di media sosial,” katanya.
Agus juga menilai peran ormas, LSM, dan komunitas lokal sangat penting dalam menjaga ideologi Pancasila agar tidak tergerus ambisi kelompok tertentu."Kita harus bersinergi dengan semua elemen masyarakat. Harapannya, kehidupan di Tulungagung bisa tetap ayem tentrem, rukun, dan gemah ripah lohjinawi,” pungkasnya. (Ind)